Seperti yang kita ketahui, Komodo si kadal raksasa terbesar di dunia hanya bisa ditemui di Indonesia tepatnya di Nusa Tenggara. Ia tergolong predator buas yang bisa menyerang rusa bahkan manusia. Tetapi, pernahkah Kamu terpikir mengapa komodo hanya ada di Indonesia? Padahal beberapa tempat di dunia seperti Afrika hingga Australia juga nampak cocok jadi habitatnya.
Menurut sebuah studi yang terbit di Prosiding Royal Society B menjelaskan Komodo bukannya tidak bisa menjelajah daerah lain dan menguasai dunia, tapi mereka tidak ingin melakukannya.
Hal ini didukung dengan penemuan sekelompok ahli yang mengamati komodo di empat pulau di Indonesia selama satu dekade. Mereka mengungkapkan komodo tidak pernah meninggalkan tanah kelahirannya sepanjang hidup mereka.
Tim peneliti menyebut Komodo adalah kelompok predator homebody atau anak rumahan sesungguhnya.
Padahal, jika mau merkea bisa menempuh puluhan mil melewati medan berat untuk membuat pemukiman baru dan tinggal di tempat yang lebih nyaman di daerah lain. Namun mereka merasa tidak perlu melakukan itu.
“Begitu hewan menjajah sebuah pulau, terlepas dari kemampuan luar biasa yang dimiliki, mereka memutuskan untuk cukup (lebih baik tinggal di rumah),” kata pemimpin studi Tim Jessop, profesor ekologi dari Deakins University, Australia, dilansir New York Times.
Tetapi peneliti masih kebingungan karena jika hewan berada di satu daerah selama beberapa generasi berarti mereka melakukan perkawinan sedarah, mengalami langka sumber daya, dan bahaya lain yang mungkin bisa dihindari dengan berpindah ke tempat lain. Tapi mengapa mereka tetap berdiam di tempat yang sama?
Untuk menjawabnya, para ahli pun melakukan penelitian lebih lanjut di mana peneliti mencoba memindahkan tujuh komodo dewasa dari wilayah asalnya. Mereka diangkut sejauh 13,7 mil, namun masih di pulau yang sama. Sementara sisanya dipisahkan 1 mil di wilayah air.
Hasilnya, para komodo ternyata mengalami kesulitan berbaur di tempat baru mereka. Meskipun terdapat komodo lain yang baru mereka temui, mereka nampak kesulitan berbaur. Bahkan mereka tidak dapat kawin di musim kawin di habitat barunya. Mereka juga kesulitan menemukan mangsa.
Ternyata data DNA membuktikan adanya perkawinan sedarah di populasi komodo. Mereka juga rentan terhadap kekurangan makanan dan terlibat dalam bencana alam, namun merkea memutuskan untuk tetap tinggal di tempat ia dilahirkan.
“Namun, yang membingungkan adalah mereka seperti tidak peduli dengan semua itu,” kata Jessop.
Meskipun begitu, komodo memiliki cara unik untuk bertahan hidup. Jessop percaya itu.
“Mereka (komodo) adalah hewan unik. Komodo remaja memiliki kebiasaan memanjat pohon untuk menghindari kanibalisme dari komodo yang lebih tua. Mereka mungkin terlihat seperti predator tingkat atas yang kejam, tetpi tujuan mereka menjadi makhluk pulau ternyata lebih sederhana dari yang kita kira,” terangnya.