Festival Komodo 2018, Bukti Keberagaman dan Persatuan di Indonesia Masih Ada

Festival Komodo 2018 berlangsung meriah. Dari semua pertunjukkan yang ditampilkan, Parade Patung Komodo yang diarak dari depan Rumah Sakit Siloam memaksa para turis berdiri berdesak-desakan sambil memotret momen tersebut. 

SHARE :

Ditulis Oleh: Echi

Penyelenggaraan Festival Komodo 2018 ini merupakan bagian dari promosi pariwisata yang dilakukan pemerintah kabupaten setempat untuk mendongkrak jumlah wisatawan mancanegara ke kawasan Indonesia Timur.

Masyarakat ikut meramaikan perayaan Festival Komodo 2018. Foto dari sini

Tahun 2018, Festival Komodo 2018 tidak hanya sukses menarik wisatawan mancanegara, tapi juga berhasil mempertontonkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara kebhinekaan yang memegang erat persatuan dan kesatuan.

Indahnya keberagaman Indonesia dalam Festival Komodo 2018 ini terlihat dari berbagai seni pertunjukkan yang berasal dari berbagai daerah. Ada Paguyuban Seni Reog Ponorogo, Paguyuban Bima, Makassar, Flores Timur, dan masih banyak lagi.

Baca juga: Tahun ini, Festival Komodo hanya berlangsung 6 hari

Menurut Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural Kementrian Pariwisata, Esthy Reko Astuti, Festival Komodo 2018 memberikan ruang seluas-luasnya kepada daerah lain untuk mengenalkan tradisi dan budaya. Keberagaman tersebut terbingkai cantik dalam satu festival berskala internasional yang memukau banyak orang.

Esthy juga menyebutkan bahwa toleransi negeri ini masih sangat tinggi. Beragam budaya bersanding saling melengkapi. Kolaborasi ini sangat bagus. Hal ini sebenarnya yang menjadi salah satu value dari festival ini. Meski begitu, daerah di sini tetap menonjolkan ciri khas komodo.

Festival Komodo 2018 berlangsung meriah. Dari semua pertunjukkan yang ditampilkan, Parade Patung Komodo yang diarak dari depan Rumah Sakit Siloam memaksa para turis berdiri berdesak-desakan sambil memotret momen tersebut.

Baca juga: Beginilah wujud Labuan Bajo dari masa ke masa

Selain parade patung Komodo, yang tak boleh dilewatkan adalah bazar kuliner. Festival Komodo menghadirkan beragam olahan pangan lokal. Kuliner paling favorit adalah kue kering khas NTT yang berbahan dasar jagung, keladi, dan pisang. Tak hanya kuliner, aneka jenis tenun khas NTT tidak lupa dihadirkan.

Ragam pertunjukkan yang meriah dan ramainya turis yang berdesak-desakan dalam Festival Komodo 2018 menjadi bukti bahwa festival ini sukses digelar. Festival Komodo 2018 berlangsung dari tanggal 5 Maret hingga 10 Maret di Labuan Bajo, Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Jadi, jika tertarik untuk mengikuti festival ini, masih ada beberapa hari lagi.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU