Setiap negara di dunia memiliki kebudayaan dan sajikan makanan tradisional yang menjadi ciri khas sekaligus kebanggaan negara tersebut. Makanan tradisional/makanan nasionl ini juga bisa dibilang sebagai salah satu produk budaya yang memiliki potensi besar untuk menjadi alat promosi wisata di mata dunia. Contohnya Jepang yang punya Sushi atau Kimchi milik Korea Selatan.
Bangganya, Indonesia baru-baru ini meresmikan soto sebagai makanan nasional melalui Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Selain soto, Kemenpar juga memutuskan 4 makanan khas lain seperti Rendang, Nasi Goreng, Sate, dan Gado-Gado sebagai makanan nasional.
Di tengah pengumuman ini banyak orang yang penasaran alasan Kemenpar memilih Soto sebagai kuliner nasional?
Menteri Pariwisata, Arief Yahya mengatakan soto dipilih menjadi makanan nasional Indonesia karena mudah dijumpai di seluruh Tanah Air. Selain itu, masyarakat juga hampir setiap hari makan soto.
“BeKraf (Badan Ekonomi Kreatif) telah memilih soto. Mengapa soto? Soto itu ada 72 jenis, dimana-mana ada soto,” jelas Arief di Gedung Sapta Pesona, Jakarta (9/4/2018).
Arief dalam keterangannya juga mengatakan beberapa alasan lain mengapa empat kuliner lainnya dipilih menjadi kuliner nasional Indonesia. Salah satu alasannya adalah karena kuliner-kuliner tersebut memiliki nilai budaya yang kuat, misalnya Rendang yang menonjolkan nilai budaya Minang.
“Rendang itu makanan yang culture value,” terang Arief.
Meskipun demikian, Arief mengakui penetapan soto sebagai makanan nasional memang masih menimbulkan pro dan kontra.
“Tapi kalo kita enggak milih, enggak akan punya apa-apa. Kita memiliki terlalu banyak, maka tidak memiliki. Coba sekarang siapa yang bisa jawab, makanan Indonesia apa? Banyak kan?” Maka dipilihlah soto,” tambah Arief.
Apakah Anda setuju dengan 5 pilihan kuliner nasional oleh Kemenpar ini? Setuju atau tidak, semoga langkah ini bisa membuat Indonesia makin dikenal dan dicintai oleh dunia.