Setelah Januari lalu kita disuguhi fenomena langit Super Blue Blood Moon yang menakjubkan, akhir Maret nanti fenomena bulan purnama akan terjadi kembali. Kali ini, kita akan menyambut kemunculan Blue Moon atau bulan purnama biru.
Melansir dari forbes.com dalam artikel berjudul “Brace Yourself: A Supermoon, Blue Moon And Total Lunar Eclipse All In One Night”, tahun ini terjadi dua kali blue moon. Pertama adalah Super Blue Blood Moon yang terjadi pada akhir Januari lalu, sedangkan fenomena Blue Moon yang kedua baru akan berlangsung pada 31 Maret.
Melansir dari Space.com dalam artikel berjudul “What is Blue Moon?”, wujud Blue Moon atau purnama biru ini biasanya terlihat abu-abu, dengan warna tampak pucat, dan putih. Tak jauh berbeda dari bulan-bulan lain yang pernah dilihat.
Jika dilihat dari wujudnya, mungkin fenomena langit bulan purnama biru atau Blue Moon tak semegah Super Blue Blood Moon, tapi Blue Moon ini pantas untuk dinantikan. Menurut NASA, kemunculan blue moon ini termasuk jarang karena hanya akan terjadi setelah 2.5 tahun. Maka tak mengherankan terdapat idiom dalam bahasa Inggris yang menyebutkan ‘once in a blue moon’ yang berarti jarang sekali. Ya, seperti kemunculan Blue Moon ini.
Kemunculan Blue Moon yang jarang ini bisa terjadi karena adanya perbedaan antara penanggalan bulan kalender dan fase lunar. Durasi rata-rata kemunculan purnama biru ini terjadi sekitar 29.5 hingga 31 hari. Hal ini lah yang menyebabkan mengapa bulan Februari tak akan pernah memiliki bulan purnama biru (Blue Moon). Karena Februari sendiri hanya berumur 28 hari.
Setelah dua fenomena alam menakjubkan yang terjadi di tahun ini, Bumi akan kebagian dua peristiwa purnama di dua bulan kalender yang berbeda lagi pada 2037 mendatang.
Siap menyaksikan fenomena langit bulan purnama biru Maret ini?
