“Nanti akan ke sini lagi dengan mas jodoh, wait me :)”
Tulisan di atas menjadi salah satu plan yang ditulis salah seorang pengunjung Bandung Planning Gallery. Kalimat yang dituliskan di kertas catatan kecil berwarna orange tersebut menjadi satu dari ribuan kalimat lain yang tertempel di spot yang bernama Kubah Ide.
Sebagian besar wisatawan tidak akan melewatkan kesempatan menengok Kubah Ide.
Sebetulnya, kubah tersebut sangat sederhana. Hanya catatan-catatan kecil aneka warna yang ditempelkan ke tembok.
Namun justru ribuan catatan kecil yang tertempel itulah yang menarik. Catatan tersebut berisi tulisan karya wisatawan yang datang, baik berupa doa, harapan, masukan, maupun kritik.
Selain itu, kertas catatan aneka warna itu juga membentuk latar belakang yang indah sehingga cocok untuk dijadikan tempat berfoto.
Dulunya, catatan yang tertempel belum terlalu banyak, sebagian besar hanya di bagian tengah. Namun kini dinding Kubah Ide telah penuh. Meski begitu, banyak wisatawan yang menempelkan tulisannya di atas lembaran catatan lain.
Bandung Planning Gallery diresmikan Pemkot Bandung pada 1 Agustus 2017. Anjungan perencanaan kota pertama di Indonesia ini dibangun untuk menampilkan Bandung di masa lalu, kini dan rencana di masa depan. Hal tersebut ditampilkan dalam bentuk maket bangunan, mulai dari maket pusat Kota Bandung, hingga peta 3D cekungan Bandung.
Dengan memanfaatkan teknologi augmented reality, pengunjung akan diajak melihat sejarah Kota Bandung mulai dari zaman purba, kondisi realita Bandung sekarang ini, dan gambaran Bandung di masa depan sebagai smart city.
Selain Kubah Ide dan Augmented Reality, beberapa spot lain yang menarik untuk dikunjungi di Bandung Planning Gallery yaitu layanan interaktif Bandung di Masa Lalu, hingga wujud kendaraan di masa depan yaitu cable car.
Lokasi: Jl. Aceh No.36, Babakan Ciamis, Sumur Bandung
Jam buka Bandung Planning Gallery: 09.00 – 16.00 (Minggu tutup)
Harga tiket masuk Bandung Planning Gallery: Gratis