Singkawang merupakan sebuah Kota di Kalimantan Barat yang mayoritas penduduknya merupakan keturunan Tionghoa yang memeluk Buddha dan Khonghucu. Di kota ini banyak sekali klenteng bahkan karena saking banyaknya kota ini disebut sebagai ‘Kota Seribu Klenteng’ dan ‘Hong Kong nya Indonesia’. Karena itu, di Singkawang cukup sulit mendapatkan kuliner halal.
Jangan risau, berikut ini rumah makan dan kuliner halal di Singkawang yang bisa dicoba.
Meskipun Singkawang terkenal dengan hal-hal ajaib saat perayaan Cap Go Meh, bukan berarti makananya pun juga ajaib. Bubur gunting bukannya berisi gunting, melainkan biji kedelai yang dikupas dan direndam dalam kuah kental manis bersama potongan cakwe. Karena cakwe berukuran panjang, pemilik kedai biasanya memotongnya dengan gunting, jadilah dinamakan dengan Bubur Gunting.
Bubur Gunting ini banyak dijajakan di Jalan Antasari dan di pinggir jalan. Biasanya menjadi hidangan untuk sarapan. Jika ingin mencicipi kuliner ini lebih baik datanglah pagi-pagi agar tidak kehabisan.
Nama kedai ini berasal dari kata ‘asuk’ yang dalam bahasa Singkawang artinya Paman. Meskipun namanya sedikit nyeleneh, tapi paman pemilik kedai telah menjamin bahwa mie tiaw yang ia jual bukan dari daging anjing, bahkan ia menjamin mie tiawnya 100% halal.
Mie yang dipakai berbentuk pipih diracik dengan kecap, tauge, telur, daun cengkok manis (mirip daun katuk), dan perasan jeruk nipis. Semua bahan di oseng lalu disajikan dalam porsi besar.
Mie ini berada di Jalan Yos Sudarso, silakan ke sana jika penasaran dengan rasanya.
Kulier lezat khas Singkawang selanjutnya ada di Jalan Ahmad Yani, Sedau Singkawang Selatan. Sesuai namanya, nama menu kuliner ini memang berupa bakmi kering. Bakmi kering ini lalu diberi daging sapi dan bakso yang empuk serta tahu bakso dan irisan telur yang digoreng tipis.
Harga bakmi kering ini dihargai mulai dari Rp 15.000 tersedia tanpa kaldu maupun berkaldu sehingga Anda yang tak suka mie kering bisa makan di sini. Kedai ini buka mulai dari pukul 8 pagi hingga 9 malam.
Kuliner ini sebenarnya berasal dari Tiongkok tapi karena banyak sekali keturunan Tiongkok yang tinggal di Singkawang jadi kuliner ini sudah seperti kuliner asli Singkawang.
Di Singkawang ada kedai Choi Pan yang cukup legendaris milik keluarga Tjhia di Jalan Budi Utomo Nomor 38. Choi Pan di sini halal dan bisa dikonsumsi oleh semua orang.
Choi Pan sendiri terbuat dari tepung beras yang diisi dengan bengkuang lalu diiris tipis dicampur dengan udang, ayam, dan ikan. Cara memasaknya dikukus dan untuk pemanisnya biasanya di atasnya diberi bawang putih goreng untuk hiasan dan penambah rasa gurih.
Untuk menikmatinya, cukup disantap dengan saus sambal atau kecap asing yang diberi cabai kering yang dihaluskan.
Singkawang memiliki rujak enak yang berbeda dari rujak biasanya namanya rujak ebi atau banyak orang mengenalnya dengan rujak thai pui ji. Seperti namanya, rujak ini memang dilengkapi dengan ebi kering yang diserut di atas buah-buahan.
Penambahan ebi ini membuat rujak Singkawang menjadi lebih gurih.
Jika penasaran dengan rujak ini, Anda bisa mencicipinya langsung di kedai favorit para wisatawan di Jalan Muslimin Ismail Nomor 8. Selain rujak ebi, di sini juga ada rujak buah biasa.
Di Singkawang, bubus pedas merupakan kuliner yang patut di coba. Meskipun di Kalimantan Barat juga banyak kuliner bubur ini tapi di Singkawang disebut-sebut daerah yang memiliki bubur pedas yang rasanya sangat lezat.
Bubur pedas sendiri terdiri dari campuran kaldu, jagung, pakis, kangkung, tauge, serta taburan kacang tanah dan ikan teri kecil yang telah digoreng. Salah satu rumah makan yang menyajikan bubur pedas yang rasanya lezat adalah Rumah Makan Benareh di Samping Bank Mandiri Singkawang.
Tak kalah lezat dan terkenal, Bubur Pekong juga merupakan salah satu kuliner yang tak boleh terlewatkan saat berada di Singkawang.
Bubur Pekong ini berada di belakang Viraha Tri Dharma Bumi Raya di pusat Kota Singkawang tepatnya di Jalan Selatan Karman.
Di warung ini bubur diracik dengan ikan teri goreng dan irisan daging sapi, emping, lokal, kacang goreng, daun bawang, dan diguyur dengna kaldu daging sapi.