Setelah meriahnya penyelenggaraan Lampung Krakatau Festival bulan Agustus kemarin, Pemerintah Provinsi Lampung kembali menggelar acara yang tak kalah menarik. Festival Way Kambas, acara yang menampilkan atraksi-atraksi dari Gajah Sumatera ini akan diselenggarakan pada tanggal 11 sampai 13 November 2017 mendatang.
Bertempat di Taman Nasional Way Kambas, acara ini bertujuan selain untuk mendatangkan wisatawan domestik maupun mancanegara, tetapi juga untuk mengkampanyekan pelestarian Gajah Sumatera. Event kali ini merupakan kali ke 17 setelah sempat tiga tahun terhenti karena adanya aturan yang melarang eksploitasi gajah.
Baca juga 8 World Herritage Indonesia yang diakui UNESCO di sini
Gambar seekor gajah memegang kamera dan badak bercula dua menghiasi logo Festival Way Kambas tahun ini. Gambar gajah tersebut merupakan simbolisasi dari Nunik, gajah betina yang sehat dan lincah yang berada di Taman Nasional Way Kambas (TNWK). Sedangkan gambar badak bercula dua tersebut merupakan simbolisasi dari Delilah, badak bercula dua yang lahir di Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas.
Gajah Nunik dilahirkan pada Rabu 31 Mei 2017 lalu. Gajah betina kecil yang lincah ini dilahirkan dari induknya yang bernama Pleno. Nama Nunik juga diambil dari nama panggilan akrab Bupati Lampung Timur, Chusnunia Chalim. Chalim memberikan nama Nunik kepada bayi gajah tersebut pada hari keempat kelahirannya pada prosesi mandi kembang di TNWK.
Sedangkan Delilah merupakan badak bercula dua yang dilahirkan pada 11 Mei 2016 lalu di Suaka Rhino Sumatera TNWK. Nama Delilah diberikan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
Festival yang diadakan selama tiga hari dari tanggal 11 sampai 13 November 2017 ini tidak hanya menampilkan atraksi-atraksi dari Gajah Sumatra yang ada di Taman Nasional Way Kambas saja. Beberapa rangkaian acaranya ialah Pawai Budaya, Jejak Petualang, Way Kambas Agro Expo, Forest Photography Festival, jalan-jalan 4×4, dan Fashion Show.
Kemudian juga ada lomba kreasi suvenir, Maraton Way Kambas 10K, fun bike dan XC/MTB, sketsa Way Kambas, moccaf colour fun serta Way Kambas adventure trail. Kemudian gelaran kolosal bedana, pagelaran musik, Way Kambas Idol, festival buah nusantara, parade motor antik dan festival kuliner.
Baca juga destinasi wisata Lampung untuk melepas penat. klik di sini untuk tau ulasan lengkapnya
Taman Nasional Way Kambas didirikan pada tahun 1985. TNWK merupakan sekolah atau tempat pelatihan gajah pertama di Indonesia, diberi nama Pusat Latihan Gajah (PLG), namun beberapa waktu kebelakang namanya dirubah menjadi Pusat Konservasi Gajah (PKG). Selain di Way Kambas, Pusat pelatihan gajah juga bisa ditemukan di Minas, Riau.
Pada Komplek Taman Nasional juga didirikan International Rhino Foundation yang bertugas untuk menjaga badak agar tidak punah. PKG merupakan pusat konservasi dalam hal penjinakan, pelatihan, perkembangbiakan dan konservasi.
Taman Nasional yang terletak di ujung selatan Sumatera sekitar 110 km dari Bandarlampung ini setidaknya sudah melatih 300 ekor Gajah. Di Pusat Konservasi Gajah Way Kambas terdapat sekitar 200 gajah Sumatera yang dilindungi didalam wilayah Taman Nasional.
Gajah Sumatera sendiri merupakan subspesies gajah yang berpostur lebih kecil dari subspesies gajah lainnya. Sesuai dengan namanya, habitat asli dari gajah ini di Pulau Sumatera, Indonesia. Walaupun tergolong jenis gajah yang berpostur kecil, Gajah Sumatera tetap merupakan mamalia terbesar di Indonesia. Seiring berjalannya waktu, populasinya semakin sedikit. Hal ini tidak lain diakibatkan oleh perlakuan manusia yang tidak bertanggung jawab.
Gajah sendiri merupakan binatang yang cerdas, karena mamalia cantik ini memiliki otak yang lebih besar dibandingkan binatang yang lain. Oleh karena itu, dengan adanya event tahunan ini,diharapkan masyarakat luas semakin sadar tentang pentingnya menjaga kelestarian gajah.