Sebagian orang, jika liburan di Jawa Tengah, lebih mengenal tempat-tempat wisata semacam Candi Borobudur, Kota Lama di Semarang ataupun Dataran Tinggi Dieng.
Baca rekomendasi tempat-tempat wisata menarik di Jawa Tengah dengan klik di sini.
Tak banyak yang tahu jika banyak hal menarik lain yang bisa dilakukan, seperti misal: berburu kain tenun Troso dari Jepara.
Kabupaten Jepara selama ini lebih dikenal sebagai sentra penghasil ukiran berkualitas di Indonesia. Padahal, kain tenun-nya pun tak kalah pamor.
Seperti namanya, Kain Tenun Troso berasal dari Desa Troso di Kecamatan Pecangaan, sekitar 15 Km arah Tenggara pusat Jepara.
Perekonomian Desa Troso memang banyak digerakkan oleh industri rumahan kerajinan tenun ikat. Keterampilan membuat tenun telah ditekuni warga Desa Troso sejak tahun 1935. Seiring perkembangan zaman, keterampilan ini terus berkembang dan memunculkan berbagai varian produk-produk baru.
Pertama mendekati Desa Troso, wisatawan akan disambut oleh gapura besar bertuliskan “Selamat Datang di Desa Troso”. Di pinggir-pinggir jalan, terlihat beberapa rumah maupun toko yang juga dijadikan galeri.
Kain Tenun Troso dari Jepara memiliki kelebihan tidak mudah luntur dan lebih awet. Selain belanja kain tenun, yang menarik di sini, wisatawan juga dapat melihat proses pembuatannya dari awal hingga akhir.
Nur, salah seorang pengrajin di Troso yang kami temui menjelaskan, tiap harinya banyak wisatawan datang untuk belanja dan melihat-lihat proses pembuatan kain tenun.
“Banyak sekali wisatawan datang untuk belanja dan melihat-lihat. Kami jelaskan langkah-langkahnya dari pertama sampai akhir,” jelas Nur.
Ada beberapa langkah pembuatan kain tenun Troso ini. Benang disusun, untuk kemudian diwarnai. Setelah melalui proses pewarnaan, lalu dijemur. diukel dan terakhir ditenun.
Baca fakta menarik mengenai kain tenun di Indonesia dengan klik di sini.
Sementara untuk harga jualnya cukup variatif.
“Kalau yang tenun biasa Rp200.000,-, kalau yang sutra Rp500.000,-Rp1000.000,-,” terang Nur.
Ester G L Goh, wisatawan asal Malaysia, mengaku kain tenun Troso dari Jepara ini sangat menarik.
“Proses pembuatan Kain Tenun Troso ini sangat menarik. Mirip Batik Sarawak, tapi ini lebih banyak motifnya,” cerita Ester.
Pangsa pasar Kain Tenun Troso sudah merambah ke kota-kota besar di Indonesia, dan bahkan internasional, seperti Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura.
Jika Kamu ingin mengunjungi tempat ini, bisa menggunakan kendaraan pribadi (kalau ingin berhenti di beberapa tempat). Jika menggunakan kendaraan umum, Kamu bisa menggunakan ojek atau delman untuk menjelajahi Desa Troso.