Siapa sangka ketika membuka display foto kamera, Anda menemukan foto-foto liburan yang memalukan. Ingin menghapus foto itu, namun rasanya sayang. Mengunggahnya di sosial media pun tak berani, takut dibully dan jadi aib seumur hidup.
Kecewa, kesal, dan ingin mengulangi foto lagi. Mungkin seperti itulah perasaan Anda saat melihat foto liburan yang kurang bagus hasil minta tolong dijepretkan orang. Mau protes dan minta foto ulang, kok rasanya sungkan. Sedangkan kalau memilih foto selfie, background pemandangan tak kelihatan. Mau tak mau, ya harus mau menerima hasil foto jepretan orang yang terkadang tak enak dipandang.
Sumber foto berasal dari sini.
Seperti foto di atas. Wanita tersebut sedang traveling sendirian. Tentu tak ingin melupakan mengabadikan momen dalam sebingkai foto. Karena sedang sendirian, wanita itu meminta bantuan orang untuk memotretnya. Tanpa disangka, hasil jepretan cukup mengecewakan. Bukan latar suasana kota yang indah, tapi malah pemadangan, maaf, belahan pantat yang tampak di belakangnya.
Sumber foto berasal dari sini
Foto di atas sedikit lebih memalukan. Sudah awam dilakukan orang untuk meminta bantuan dipotretkan. Biasanya yang meminta bantuan adalah mereka yang traveling sendirian atau yang ingin mengabadikan momen liburan seluruh anggota keluarga dalam frame kamera. Sayangnya, tak semua orang yang dimintai tolong menjepretkan adalah ahli dalam memfoto.
Memang kita tak harus selalu mencari seorang yang ahli mencari angle, komposisi, atau pengaturan yang baik. Tapi paling tidak, tahu kondisi yang tepat. Di foto itu, harness yang dikenakan ayah keluarga tertarik terlalu kencang di bagian yang cukup ‘memalukan’.
Foto berasal dari sini.
Lalu, pernahkah Anda memiliki foto liburan seperti yang terjepret berikut? Niat hati ingin memperoleh foto kenang-kenangan liburan, tapi memperoleh foto berlatar pasangan kekasih. Kalau Anda sedang berfoto bersama pasangan seperti foto tersebut tak menjadi soal. Tapi bagaimana jika Anda seorang berstatus single dan berfoto berlatar sepasang kekasih sedang bermesraan? Jangan terbawa perasaan, ya.
Ada baiknya Anda membekali diri Anda dengan pengetahuan cara memotret yang baik sebelum liburan. Tak harus menghasilkan foto cantik seperti profesional, setidaknya memiliki foto liburan cantik layak unggah di sosial media.
Yang namanya liburan di tempat wisata pasti ramai dikunjungi orang. Sedikit bersabar dan tunggu hingga momen yang tak begitu banyak orang tiba. Saat itulah, siapkan kamera. Jika Anda ingin minta tolong orang, sebaiknya carilah orang yang sedang sendirian.
Sebelum Anda minta difoto, tanyakan orang yang akan memotret Anda, apakah posisi sudah benar? Apakah sudah siap untuk memotret? Jika semua sudah siap, barulah Anda bisa bergaya.
Jangan lupa menentukan komposisi foto. Foto yang baik tak selalu tercipta dari kamera yang canggih. Tanpa kamera canggih pun, Anda bisa mempunyai foto yang bagus. Salah satu faktor penentunya adalah pengaturan komposisi. Usahakan objek yang ingin Anda masukan ke dalam frame mempunyai komposisi yang seimbang. Para fotografer, biasanya membagi frame menjadi 9 kotak.
Memotret dalam keadaan terburu-buru dipastikan memperoleh foto yang kurang baik. Perhitungkan waktu, tak perlu terburu-buru. Luangkan waktu untuk memotret. Kelonggaran waktu memungkinkan Anda untuk mengulangi pemotretan agar mendapat hasil yang maksimal.
Konsekuensi meminta tolong orang memotretkan Anda yaitu hasil jepretan yang tak sesuai harapan. Anda bisa membawa tripod sebagai solusi agar memiliki foto liburan apik. Anda bisa mengatur kamera dan komposisi foto sesuka hati. Tak perlu meminta tolong orang untuk memotretkan.
Memotret di tempat wisata itu gampang-gampang susah. Harus menentukan waktu, momen, dan komposisi. Untuk memperoleh latar pemandangan yang baik, lebih baik luangkan waktu untuk menunggu agar keadaan lebih sepi. Apabila Anda berlibur sendirian, bawalah tripod sebagai teman perjalanan. Anda lebih puas berfoto sendiri dengan tripod tanpa harus meminta bantuan orang.