GenPi atau Generasi Pesona Indonesia bersama dengan Kementrian Pariwisata memperkenalkan salah satu destinasi digital baru di Sukabumi. Pasar Cikundul namanya. Pasar ini memang sengaja dikreasikan untuk memenuhi kebutuhan wisata kaum milenial yang haus akan destinasi kekinian. Siap – siap temukan beragam keunikan destinasi yang satu ini.
Pasar besutan Generasi Pesona Indonesia ini menyajikan konsep yang tak kalah dengan destinasi digital lainnya. Gaya kekinian, dipadukan juga dengan nuansa lokal, menciptakan sensasi tersendiri ketika mengunjungi pasar yang satu ini. Pasar ini diisi oleh 15 lapak dengan lebih dari 30 jenis produk. Mulai dari produk aksesori, hingga makanan, tersedia lengkap di pasar ini.
Kuliner yang diperjualbelikan di pasar ini pun beragam, kebanyakan didominasi oleh kuliner khas seperti Moci, Surabi, Peyeum, Bubur Ayam, Jala Ketan Galendo, Enye, Nasi Liwet, hingga Bandrek dan Bajigur ada disana. Harganya pun cukup terjangkau. Berkisar antara 5.000 hingga 10.000 rupiah.
Salah satu pertunjukan tradisional yang ditampilkan di Pasar Cikundul. Credit image : Pasarcikundul
Pasar Cikundul juga akan mengahapus image Anda tentang pasar tradisional. Karena di sini, Anda tak hanya mampu melakukan transaksi jual beli layaknya pedagang dan pembeli, namun anda juga dapat menyaksikan beragam atraksi tradisional yang ada. Seperti pertunjukan pencak silat, ibing pencak, serta pertunjukan tradisional lainnya.
Mojang Jajaka Sukabumi berpose di depan pasar Cikundul. Credit image : instagram Pasarcikundul
Jika anda berkunjung ke destinasi digital yang satu ini, jangan khawatir kehabisa stock foto. Karena, disini anda bisa berburu foto untuk diunggah di sosial media sampai puas. Sesuai dengan konsep destinasi digital, pasar Cikundul ini dipenuhi dengan spot-spot yang instagenik. Terbukti dengan banyaknya pengunjung yang mengabadikan diri di berbagai sudut Pasar Cikundul.
Alat tukar yang digunakan dalam transaksi, yakni koin kayu. Credit image : instagram pasarcikundul
Seperti halnya konsep destinasi digital lainnya, proses pembayaran transaksi di pasar ini pun dilakukan secara non-tunai. Dilansir oleh Liputan1.com, proses pembayaran yang dilakukan dengan menggunakan koin kayu sebagai alat transaksi. Nilai setiap koin berkisar antara 5000 ataupun 10.000 rupiah. Wah, unik ya!
