Sebuah foto seorang turis mancanegara asal Spanyol tengah duduk di padmasana, Pura Gelap, kawasan Pura Agung Besakih, viral di sosial media. Aksinya menuai kecaman warga lokal karena dianggap tak paham etika.
Calon wakil gubernur Bali I Ketut Sudikerta, meminta aparat berwajib untuk mengusut aksi tersebut.
“Saya minta keamanan di Pura Besakih harus ditingkatkan, demi menjaga kesucian pura tersebut,” kata Sudikerta dikutip dari Republika, Jumat (20/4).
Sudikerta bersama tim langsung mengadakan rapat dengan seluruh unsur manajemen operasional, Bendesa (Ketua) Adat Besakih, para pecalang, serta seluruh unsur lainnya.
Ia ingin aparat keamanan untuk memperketat pengamanan serta memantau kondisi keamanan pura terbesar di Bali itu agar umat non-Hindu yang sedang berkunjung ke Pura Besakih tetap menghormati kesucian tempat ibadah umat setempat.
Selain itu, Sudikerta meminta agar segera dikoordinasikan dengan bendesa (ketua adat) setempat untuk melakukan upacara menyucikan kembali pura, karena aksi bule itu telah menyebabkan leteh atau tercemar di pura terbesar di Bali tersebut.
Turis yang belakangan diketahui bernama Bernat itu membuat gempar dan menimbulkan kontroversi di kalangan umat Hindu di Bali.
Kasus ini menyebar setelah screenshoot video itu tersebar di berbagai akun Instagram. Screenshot video tersebut diunggah beberapa akun di media sosial Instagram (IG) dan akhirnya diketahui secara luas.
Dalam video tersebut, tampak dua orang wisatawan mancanegara sedang berada di Pura Gelap Besakih. Seorang wisman yang mengenakan selendang merah kuning kemudian naik ke Palinggih Padmasana. Bernat dengan gagahnya duduk di atas rong padmasana bak seorang raja.
Aksi tersebut diduga mulai menyebar luas sejak Rabu, (18/4).
Bernat yang mengetahui videonya viral karena naik ke Padmasana Pura Gelap Besakih tersebut, akhirnya menyampaikan permintaan maafnya lewat akun IG miliknya @bernatporelmundo.
Permintaan maaf Bernat diunggah Rabu (18/4/2018) sekitar pukul 16.00 Wita.
Dalam video berdurasi 41 detik itu, ia menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Bali, khususnya yang beragama Hindu.
Namun ia tidak menyebutkan identitas dirinya secara lengkap.
Dalam video yang menggunakan Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, dan juga Bahasa Bali, ia mengatakan: “Sorry for balinese, that things that i did, i wanna say in balinese, i wanna try. Niki tiang Bernat bule yang naik ke Padmasana, saya minta maaf kepada umat Hindu se-Bali karena saya benar tidak mengetahui, tidak boleh naik ke Padmasana. Saya benar-benar tidak tahu aturannya. Tiang nunas sinampura sebesar-besarnya. Om Shanti, Shanti, Shanti Om.”