8 Alasan Menjadi Penulis Perjalanan Tidak Di Minati Traveler

Menjadi seorang penulis perjalanan akan membuatmu susah move on. Berikut alasan kamu jangan pernah mau menjadi seorang penulis perjalanan.

SHARE :

Ditulis Oleh: Umu Umaedah

Beberapa orang beranggapan, menjadi penulis perjalanan full-time adalah pekerjaan ‘tak berprospek’, bahkan seringkali hanya disebut sebagai ‘main-main’.

Masih banyak yang ragu jika traveling bisa menjadi sebuah pekerjaan tetap dan mendatangkan penghasilan.

Selain itu banyak hal yang mungkin menghantui pikiran dan menjadikanmu ragu. Mungkin kamu berpikir berhari-hari kamu akan hidup sebagai pejalan dan hidup secara nomaden. Beruntung  kalau kamu menginap di kamar hotel berbintang nan hangat, makan dengan berbagai hidangan yang memenuhi setiap sudut meja. Tapi saat jauh dari keluarga dan kamu merindukannya, itu adalah kenyataan sulit yang harus kamu hadapi.

Banyak hal yang kamu takutkan itu sebenarnya tak sepenuhnya tepat.

1. Tempat tinggal tak tetap

Saat orang-orang  traveling adalah kegiatan untuk menghibur diri atau sejenak melepas penat dan di waktu-waktu tertentu, mungkin tidak bagi penulis perjalanan.

Bertualang adalah sebuah pekerjaan, dimana terus berpindah dari satu tempat ke tempat lain adalah suatu keharusan. Medan yang ringan atau medan berat, lokasi yang dekat ataupun lokasi yang jauh, biaya yang sedikit atau banyak, inilah bagian yang akan kamu nikmati.

Tapi percayalah, dari sekian banyak kota yang kamu tinggali, akan ada satu atau dua tempat yang akan kamu sebut ‘rumah’, satu tempat yang memberimu kenyamanan dan rasa ‘hangat’

Jadi, benar kamu akan sering berpindah tempat, namun kamu akan tetap memiliki ‘rumah’ di luar sana.

2. Makan ala kadarnya

Salah! Justru dengan menjadi seorang penulis perjalanan, kamu akan banyak mencicipi makanan khas dari kota-kota yang kamu singgahi. Bukankah itu akan memperkaya wawasan kamu akan dunia kuliner?

Dan jika kamu merupakan seorang yang jago beradaptasi, jangan kaget jika warga lokal akan mengeluarkan stok makanan mereka hanya untuk menjamumu. Mereka akan memberimu yang terbaik yang mereka punya, seperti yang dialami Windy Ariestanty di Kampung Sawenduy.

3. Harus meninggalkan keluarga yang hangat

Mungkin benar, namun bertemu dengan orang baru dengan karakter baru, akan menjadi penghiburmu.

Orang-orang yang kamu temui di perjalanan bisa menjadi pengganti keluarga barumu. Keluarga yang bisa menjadi tempatmu ‘pulang’ di kemudian hari karena ‘rumah’ tak selalu tempat lahir dengan orang-orang yang memiliki hubungan darah.

4. “Kamu kurang kreatif, kok tempat itu-itu saja yang kamu datangi”

Meski berada dalam satu tempat yang sama, 2 orang penulis kisah perjalanan bisa saja akan menulis hal yang sangat berbeda tentang tempat tersebut

Berjuta orang yang datang ke suatu tempat, tentu mereka akan pulang membawa cerita berbeda. Jadi tak masalah jika hanya tempat-tempat tersebut yang dikunjungi.

Namun kamu harus pintar melihat sesuatu dari sudut pandang berbeda. Justru inilah yang membuktikan bahwa para penulis perjalanan adalah orang-orang yang sangat kreatif.

5. Di-‘nyinyiri‘ orang sekitar

Mengembaralah jika kamu ingin belajar tentang dunia

Kamu begitu luwes berbincang seolah kamu sedang membaca buku dan tahu segala isi Lonely Planet. Terkadang hal itu membuat orang-orang di sekitar iri dengan keberhasilanmu karena seorang yang berwawasan luas akan menjadi daya pikat menarik.

Rasa iri mereka wajar namun tidak lebih dari sekadar bahwa kamulah sumber inspirasi mereka untuk berani melangkah kemudian hari.

6. Karena berwawasan luas, kamu menjadi orang kritis, dan dianggap suka mencari sensasi

Banyak mendengar, banyak melihat, dan banyak bercerita adalah hal yang perlu dikuasai untuk menjadi penulis perjalanan. Dengan semua pengetahuan yang kamu dapat di perjalanan, kamu tidak bisa menjadi seorang yang apatis. Kamu perlu menyerukan suara-suaramu. Yakinlah, seorang yang kritis, asal dasarnya kuat, akan lebih disukai dibanding orang ‘pengikut arus’.

7. ‘Main-main kok dibayar’, begitu cemoohan orang

Justru inilah hal yang diinginkan banyak orang. Ketika lahan bermainmu bisa menjadikan suatu pekerjaan dan mendatangkan uang, bukankah itu hal bagus?

Jika masih ragu coba tanyakan semua keraguanmu pada Tekno Bolang Lostpacker, ia telah membuktikannya.

Ini akan menjadi pekerjaan paling menyenangkan sedunia! Biarkan apa kata orang. Kamu hidup mencari uang dari keringatmu sendiri.

***

Berbanggalah, tak semua orang mau dan sanggup menjadi seorang penulis perjalanan full-time. Saat kamu memutuskan mendengar suara miring dari sekitarmu, kamu akan menyesal. Biarkan mereka yang tak suka berkata semau mereka, tetapkan hati untuk terus melangkah dan berbagi cerita perjalanan.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU