Lumba-lumba menjadi mamalia air yang aksinya selalu ditunggu di taman wisata air atau kebun binatang. Namun sayangnya, demi memukau wisatawan, pengelola sering mengabaikan kesejahteraan lumba-lumba lantaran eksploitasi selama pelatihan atraksi. Karena persoalan ini, TripAdvisor memutuskan tidak menjual tiket atau mencari keuntungan dari atraksi yang menampilkan paus maupun lumba-lumba. Tempat melihat lumba-lumba di Indonesia, sebaiknya langsung di habitat aslinya.
Keputusan ini berdampak besar pada penjualan tiket objek wisata yang menyuguhkan atraksi hewan, salah satunya SeaWorld. Beruntungnya, terdapat banyak tempat melihat lumba-lumba di Indonesia. Berikut ini disajikan beberapa di antaranya.
Pantai Lovina terletak sekitar 10 Km ke arah barat Kota Singaraja di Bali Utara, tepatnya di Desa Kalibukbuk, Kabupaten Buleleng. Tidak hanya memiliki panorama indah, Pantai Lovina juga menjadi habitat bagi spesies lumba-lumba. Pengunjung dapat berangkat sekitar pukul 06.00-08.00 WITA dengan perahu menuju ke arah lautan untuk melihat kawanan lumba-lumba melompat-lompat ke permukaan dengan riang.
Tempat melihat lumba-lumba di Indonesia, langsung di habitat aslinya adalah Taman Nasional Wakatobi di Sulawesi Tenggara. Wakatobi ditetapkan sebagai kawasan lindung pada tahun 1996, dengan luas mencapai 1,39 juta hektare. Selain terumbu karang dan berbagai spesies ikan, Wakatobi juga menjadi habitat lumba-lumba. Mereka sering terlihat melintas bersama kawanannya sambil melompat-lompat ke permukaan.
Baca juga: 7 Hewan Berbahaya di Laut, Jangan Pegang Agar Selamat!
Teluk Kilauan merupakan objek wisata pantai di Bumi Sari Natar, Kabupaten Tanggamus, Lampung. Tempat ini berjarak 73 Km dari Bandar Lampung, dapat ditempuh selama tiga jam perjalanan darat memakai mobil. Kawasan pesisir Lampung ini sangat terkenal karena menyuguhkan atraksi lumba-lumba. Selain itu, banyak dari para pemancing handal datang ke Teluk Kilauan untuk berburu ikan-ikan berukuran jumbo.
Perairan Misool terletak di Raja Ampat, Papua. Kawasan ini memiliki air yang jernih dengan pulau-pulau batu di sekelilingnya. Misool juga cocok untuk kegiatan diving dan snorkeling, pemandangan alam bawah lautnya sungguh mempesona. Lumba-lumba di Misool adalah jenis yang sama dengan di Teluk Kilauan, ramah dan tidak takut manusia. Meskipun demikian, anda perlu berhati-hati dengan biota laut berbahaya lainnya.
Baca juga: 7 Hewan Purba yang Masih Hidup di Hutan Indonesia
Kepulauan Derawan di Kalimantan Timur merupakan tempat terbaik melihat langsung lumba-lumba di alam. Namun tidak mudah untuk melihatnya, butuh tingkat keberuntungan yang tinggi. Biasanya lumba-lumba di Derawan terlihat saat perjalanan dari atau menuju Pulau Maratua. Lumba-lumba di tempat ini tidak seagresif di Pantai Lovina dan Teluk Kialauan, jumlah setiap kawanannya pun sangat terbatas.
Tidak hanya habitat naga purba terakhir, Pulau Komodo juga menjadi tempat tinggal bagi lumba-lumba. Di perairannya, lumba-lumba terlihat melompat-lompat saat pagi hari. Mereka sering terlihat berenang bebas di sekitar Pulau Pulau Padar dan Pulau Kalong di kawasan Taman Nasional Komodo, NTT. Pengunjung dapat melihat dan berenang bersama mereka sembari menikmati panorama pesisir Pulau Komodo yang indah.