6 Kesenian Rakyat Bondowoso yang Harus Kamu Saksikan Saat Berkunjung ke Sana

Perkenalkan, inilah 6 kesenian rakyat Bondowoso yang tak pernah lekang oleh zaman!

SHARE :

Ditulis Oleh: Achmad Taufik

Bicara mengenai kesenian Kota Bondowoso, mungkin hanya Singo ulung dan Tari Topeng Kona yang cukup dikenal. Padahal sebenarnya kota kami memiliki cukup banyak budaya dan adat menarik selain 2 yang telah saya sebut tadi.

Inilah kesenian rakyat Bondowoso yang harus kamu tahu.

 

1. Ronteg Singo Ulung, barongsai ala kota tape

Foto dari gema buana

Pernah menyaksikan barongsai khas Tiongkok? Bondowoso memiliki kesenian yang serupa dengan barongsai, yaitu Singo ulung atau biasa disebut dengan Ronteg Singo Ulung, kesenian yang lahir di Desa Blimbing, Kecamatan Tapen.

Ronteg singo ulung adalah tari yang melibatkan tiga singa, dimana setiap singa dimainkan oleh dua orang.

Ada nilai historis dari kesenian ini, konon asal usul terciptanya singo ulung tak lepas dari kisah tokoh masyarakat desa Blimbing yang terkenal akan kesaktiannya yaitu Juk Seng dan Jasiman, kedua tokoh ini sangat berjasa sehingga masyarakat mengenangnya dengan membuat kesenian Ronteg Singo Ulung.

Untuk dapat menyaksikan kesenian singo ulung di Bondowoso, datanglah saat Festival Muharram di alun-alun Bondowoso atau datanglah ke Padepokan Seni Gema Buana di Prajekan.

Namun kalau kamu ingin melihat secara langsung acara Singo Ulung yang dikemas dalam ritual bersih desa datanglah ke Desa Blimbing Kecamatan Tapen pada pertengahan bulan Sya’ban.

 

2. Aksi tari Topeng Kona yang selalu memukau

Foto dari wisatabondowoso

Salah satu tari tradisional Bondowoso yang dapat kamu temukan ketika berkunjung ke kota tape adalah Tari Topeng Kona. Tarian yang dimainkan oleh para penari yang menggunakan topeng putih/kuning dan didominasi dengan busana serba merah yang melambangkan keberanian.

Tari Topeng Kona biasanya diselenggarakan saat acara bersih desa di desa Blimbing Kecamatan Tapen. Biasanya tari ini satu paket dengan tari Singo Ulung.

Tarian Topeng Kona melambangkan kegagahan dan keberanian perjuangan rakyat Bondowoso untuk membangun Bondowoso lebih mapan. Kamu bisa menyaksikan acara Topeng Kona ketika Festival Muharram dan acara bersih desa di Desa Blimbing.

 

3. Pengorbanan pemain Ojung untuk setetes air hujan

Salah satu tradisi masyarakat Bondowoso yang sedikit tekesan ekstrim  yaitu tradisi tarung Ojung atau Ojungan. Ia memadukan ketangkasan, seni, religi dan beladiri dimana para peserta akan saling cambuk menggunakan rotan tanpa menggunakan pelindung tubuh samasekali.

Biasanya kesenian ini digunakan sebagai ritual untuk menurunkan hujan ketika di Bondowoso mengalami musim kemarau panjang. Para pemain ojung percaya semakin banyak darah yang diteteskan akan semakin cepat turun hujan.

Tak ada dendam di sini, selesai acara mereka akan saling berjabat tangan menandakan perdamaian.

Jika kamu ingin menyaksikan ritual ojung, sekarang sudah dikemas dalam bentuk tarian yang biasa dibawakan satu paket dengan tari Singo Ulung dan Topeng Kona.

Namun jika ingin melihat tari ojung yang digunakan untuk ritual, datanglah ke Bondowoso ketika musim kemarau panjang. Ada beberapa wilayah yang masih mempertahankan tradisi Ojung seperti wilayah Leprak kecamatan Pajekan , desa Blimbing kecamatan tapen dan juga di kecamatan Cermee.

Dan satu lagi, jika kamu berani, kamu pun boleh mencobanya!

 

4. Kesenian Macapat Bondowoso

Foto dari InfoBondowoso

Salah satu kesenian masyarakat Bondowoso yang sekarang masih tetap dipertahankan dan bisa kamu temui ketika berkunjung ke Bondowoso adalah kesenian macapat atau mamaca. Kesenian ini sudah ada sebelum penjajah datang ke Indonesia.

Macapat meupakan seni membaca cerita dengan dilagukan baik menggunakan bahasa jawa atau bahasa madura.

Kesenian ini masih sering diadakan di desa –desa misalkan sebelum acara pesta pernikahan dan juga terkadang dipentaskan ketika acara desa.

 

5. Kentrong Bondowoso musik etnik yang merdu

Foto oleh youtube

Alunan rebana yang syahdu bisa membiusmu. Kentrong atau kentrung, merupakan salah satu kesenian khas masyarakat Bondowoso yang hingga kini masih tetap eksis. Hiburan rakyat ini dimainkan oleh para penabuh rebana.

Dulu di Bondowoso kesenian kentrong yang jadi legenda adalah kelompok seni kentrung trio Cak Noor. Seiring berjalannya waktu kesenian kentrung sekarang dilanjutkan oleh kelompok seni GAS (Grup Apresiasi Seni) Bondowoso.

Untuk dapat menyaksikan musik kentrong, kamu dapat berkunjung ke Bondowoso saat Festival Muharram.

 

6. Wayang Kattok, wayang potehi ala Bondowoso

Foto dari InfoBondowoso

Pasti banyak yang telah mengenal nama wayang potehi, wayang yang biasanya dibawakan di klenteng – klenteng.

Di Bondowoso juga ada kesenian yang mirip dengan wayang potehi yaitu kesenian Wayang Kattok. Wayang Kattok ini banyak menceritakan kisah perjuangan rakyat Bondowoso ketika masa penjajahan, contohnya peristiwa gerbong maut.

Bicara Wayang kattong, tak bisa lepas dari kisah kegigihan dan perjuangan sang maestro Kakek Ramidin dan Alm Arji. Mereka berdua penggagas Wayang Kattok pada tahun 1947.

Untuk dapat menikmati kesenian yang hampir punah oleh zaman ini kamu dapat mengunjungi kediaman akek Ramidi di jalan Diponogoro, gang Malabar, Kota kulon. Di sana masih ada penerus kesenian ini.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU