Kota Surakarta atau disebut juga Solo merupakan salah satu pusat sejarah dan budaya di Jawa Tengah. Tidak mengherankan karena Kota Solo hingga kini menjadi ibukota bagi Kesultanan Surakarta Hadiningrat, pecahan dari Kesultanan Mataram Islam yang menjadi kerajaan Islam pertama di Jawa. Memiliki luas 44 km2, Kota Solo dinobatkan sebagai kota terluas ketiga di Pulau Jawa setelah Bandung dan Malang.
Berwisata di Kota Solo tak lengkap jika belum mengunjungi berbagai tempat wisata bersejarahanya. Para peneliti mengungkapkan bahwa sejarah yang tersimpan di Kota Solo merupakan rahasia awal mula peradaban manusia di dunia.
Keraton Surakarta berlokasi di Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Pembangunan keraton ini dilakukan pada tahun 1744 untuk menggantikan Keraton Kartasura yang porak poranda akibat peristiwa politik besar Geger Pecinan 1743. Hingga kini keraton ini masih difungsikan menjadi tempat tinggal bagi Sri Sunan dan rumah tangga istana yang terus menjalankan tradisi kerajaan.
Ngarsopura Night Market berlokasi di Jalan Diponegoro, Keprabon, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Pasar ini sebenarnya merupakan pasar tiban yang hanya buka setiap Sabtu dan Minggu saja. Berbagai produk kreasi unik dari UMKM dijajakan di pasar ini. Buka setiap pukul 18.00-22.00 WIB, Ngarsopura Night Market dimeriahkan berbagai pertunjukan seni seperti keroncong, jazz, musik etnis, atau akustik.
Kampung Batik Kauman konon merupakan perkampungan khusus bagi abdi dalem Kesultanan Surakarta Hadiningrat. Disini, para abdi dalem sering mengisi waktu luangnya dengan membuat batik. Dibandingkan dengan kampung batik lainnya, Batik Kauman di Solo lebih menampilkan motif-motif klasik yang biasa dikenakan para raja, berdasarkan pakem atau standar keraton.
Museum Purbakala Sangiran merupakan salah satu situs Warisan Dunia UNESCO yang ditetapkan pada 1996. Museum ini merupakan situs arkeologi terlengkap di Asia yang penting bagi penelitian kehidupan manusia pra sejarah. Pengetahuan dalam museum ini telah memberikan banaak sumbangsih bagi perkembangan ilmu Antropologi, Geologi, Paleoanthropologi, dan Arkeologi.