Mengintip 37 Turis Amerika di Pulau Batam Mengenal Budaya Melayu

Para wisatawan Amerika Serikat datang untuk mempelajari gaya hidup dan bersosialisasi masyarakat Melayu di pulau perbatasan, termasuk cara makan, cita tasa masakannya, kebiasaan rumah tangga tradisional, termasuk tarian dan musiknya.

SHARE :

Ditulis Oleh: Wike Sulistiarmi

Baru-baru ini sebanyak 37 turis asal Amerika Serikat dan 14 juru bahasa datang ke Pulau Batam. Kedatangan mereka tak lain tak bukan untuk mengenal budaya melayu yang ada di pulau perbatasan, salah satunya adalah Pulau Lengkang, Kecamatan Belakangpadang, Kota Batam, Kepulauan Riau.

Kantor Imigrasi Kelas II Belakangpadang pun melakukan pengawasan terhadap kunjungan 37 wisatawan AS tersebut ke Pulau Lengkang ini.

Baca juga: Survei Mengatakan Inilah Hal-hal yang Dilakukan Wisatawan di Inggris

Kasi Wasdakim Imigrasi Kelas II Belakangpadang, Washono mengatakan pengawasan ini dilakukan untuk memastikan bahwa tidak terdapat penyalahgunaan izin tinggal maupun tindak pidana keimigrasian yang terjadi pada saat kegiatan berlangsung yang berlangsung empat hari.

“Berdasarkan surat pemberitahuan PT Island Connections International melalui Telunas Beach Resort, kegiatan ini berakhir hari ini dan dimulai sejak 1 Juli 2018 kemarin,” kata Washono, Rabu (4/7/2018) dilansir dari Kompas.com.

Washono mengaku kegiatan ini bukan kegiatan baru, melainkan acara tahunan PT  Island Connections Internasional melalui Telunas Beach Resort selama sepuluh tahun ini.

“Jadi kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan yang bertujuan perkelenalan terhadap budaya hinterland di wilayah pulau-pulau perbatasan di Kecamatan Belakangpadang yang mana mayoritas merupakan penduduk berbudaya Melayu,” kata Washono.

Baca juga: Liburan di Amerika, Rumah Mewah Nia Ramadhani Jadi Sorotan

Bule sedang mengikuti kegiatan masyarakat. Foto/ARSIP IMIGRASI KELAS II BELAKANGPADANG

Selain itu, para wisatawan juga ingin tahu dan mempelajari gaya hidup dan bersosialisasi masyarakat Melayu di pulau perbatasan, termasuk cara makan, cita tasa masakannya, kebiasaan rumah tangga tradisional, termasuk tarian dan musiknya.

“WN Amerika tersebut juga melakukan kegiatan sosial bersama dengan warga sekitar, mulai dari bergotong royong membuat lapangan sepak takraw, hingga pembersihan lingkungan sekitar perkampungan yang ada di Pulau Lengkang tersebut,” ujarnya.

“Dan semua biaya yang dikeluarkan merupakan sumbangan dari para wisatawan tersebut yang nilainya mencapai Rp 6,4 juta,” imbuhnya.

Selama mereka berada di Batam, para wisatawan tersebut tinggal di 10 rumah warga yang telah disetujui sebelumnya oleh pihak Terlunas Beach Resort dengan pejabat desa setempat.

“Masing-masing rumah akan ditempat oleh 3 hingga 4 turis dan ditemani oleh seorang juru bahasa atau tour guide,” ungkapnya.

“Hasil pengawasan kami secara langsung di lapangan semua berjalan lancar dan aman tanpa adanya pelanggaran yang dilakukan para wisatawan tersebut. Dan hari ini 37 turis Amerika dan 14 juru bahasa bertolak ke negara asalnya,” pungkasnya dilansir dari sumber yang sama.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU