Dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan rasa cinta terhadap seni dan kebudayaan Indonesia, Forum Pemuda Indonesia Kreatif (FPIK) kembali menyelenggarakan Semarak Budaya Indonesia(SBI) 2017. Konsep tari yang akan dibawakan oleh sanggar tari se-Solo Raya dan beberapa daerah lain ini tidak hanya condong ke salah satu jenis tarian saja, namun para penari diberi kebebasan untuk menampilkan jenis tarian apapun, dari tradisional, kontemporer, maupun tari modern sekalipun.
Tidak hanya dimeriahkan oleh penari dari sanggar tari Solo saja, SBI juga dimeriahkan oleh penampil dari beberapa daerah yang terbilang cukup jauh seperti Riau dan Nias. Bahkan penampil dari Komunitas Masyarakat Nias ini cukup menyedot perhatian penonton SBI 2017.
Acara ini diadakan selama dua hari, yaitu Kamis dan Jumat 27 – 28 Juli 2017. Penonton bisa menyaksikan acara ini secara gratis mulai pukul 19.00 sampai selesai. Pada hari pertama dan kedua, jenis tarian yang dibawakan masing-masing penampil berbeda. Berbeda dengan Semarak Budaya Indonesia tahun-tahun sebelumnya, SBI kali ini digelar di Gedung Kethoprak Taman Balekambang.
SBI tahun ini menghadirkan sebelas sanggar dari Solo dan beberapa dari daerah lain, diantaranya Sanggar Klangenan Budaya Prabudiningrat Solo, Sanggar Semarak Canda Kirana Solo, Sanggar Sarwi Retno Budaya Solo, Kinarya Soeryo Soemingrat Solo, Sanggar Krida Budaya Solo, Komunitas Masyarakat Nias, Sanggar Srikemala Laksamana Riau, LKP Seni Pradapa Loka Bhakti Pacitan, Sanggar Seni Kinanti Sekar, dan Kembang Lawu Karanganyar.
Forum Pemuda Indonesia Kreatif sebagai penggiat Semarak Budaya Indonesia ini mengharapkan SBI dapat menjadi media untuk bertemunya sanggar-sanggar tari khususnya di Kota Solo. Dan juga acara ini merupakan kegiatan di antara penggiat seni tari di Kota Solo yang bertujuan untuk mengapresiasi keberadaan seni tari di Indonesia.