Mengambil gambar adalah cara paling bijaksana untuk menyimpan kenangan. -airy-
Kamu setuju nggak dengan quote di atas? Yap, karena mengukir nama di pohon atau di dinding gua saat caving adalah tindakan terburuk. Lebih baik Kamu menyimpan kenangan cavingmu dalam sebuah foto.
Namun, banyak orang yang mengeluhkan susahnya memotret di dalam gua. Meskipun nggak mudah, tapi selalu ada cara supaya hasil fotomu terlihat kece. Mau tahu tips nya? Coba deh praktekan beberapa tips memotret di dalam gua di bawah ini.
Lindungi kameramu dari tetesan air dan juga goresan bebatuan dalam gua. Sumber foto
Kondisi gua yang cenderung berair, lembab dan berbatu memungkinkan kameramu lebih mudah rusak. Jadi Kamu perlu melindungi kameramu selama caving. Caranya mudah, bawa tas ransel yang agak tebal untuk menghindari kamera dari goresan batu dan tetesan air.
Gunakan handuk untuk melindungi kamera dari tetesana air. Sumber foto
Air dari dinding gua kerap menetes sewaktu-waktu. Nah, Kamu bisa juga membawa handul atau lap kain untuk mengeringkan kamera saat tertetes air dari dinding gua. Akan lebih baik sebenarnya kalau Kamu punya pelindung kamera yang anti air.
Agar lebih aman gunakan tripod saat memotret di dalam gua. Sumber foto
Tripod membuat kameramu lebih stabil saat digunakan untuk memotret. Jadi untuk hasil foto yang lebih bagus, memang lebih baik menggunakan tripod saat memotret di dalam gua.
Ini juga untuk berjaga-jaga kalau sewaktu memotret ternyata Kamu jatuh terpeleset. Kamera akan lebih aman dan resiko tergores bebatuan juga makin sedikit.
Agar lebih nyamansaat memotret, coba gunakan headlamp. Sumber foto
Karena headlamp biasanya digunakan di kepala, Kamu nggak perlu memeganginya setiap waktu dengan tangan. Jadi, Kamu bisa lebih bebas mengatur tripod, kamera dan juga proses pengambilan gambar.
Untuk sumber cahaya yang lebih terang dan tahan lama, pilihlah headlamp LED.
Contoh penggunaan kabel remote shutter release. Sumber foto
Kadang saat akan memotret getaran dari tangan nggak bisa dihindari sekalipun sudah menggunakan tripod. Jadi akan lebih baik kalau Kamu menggunakan fitur self timer atau kabel remote shutter release. Dua hal ini bisa membantu Kamu mengambil foto tanpa getaran agar hasil foto lebih bagus.
Contoh foto yang menggunakan flash. Sumber foto
Biasanya dalam menu White Balance akan ada beberapa pilihan seperti Auto, Tungsten, Fluorescent, Daylight, Cloudy, Flash dan Shade. Nah, untuk memotret dalam gua Kamu bisa memilih fitur Flash. Ini berguna untuk mencipatakan kilatan cahaya pada objek yang difoto.
Kondisi gua yang gelap memang butuh bantuan pencahayaan dari cahaya flash kamera agar bisa terlihat saat dipotret.
Perbandingan antara RAW dan JPEG, Kamu lebih baik memilih RAW. Sumber foto
Jenis file yang cocok untuk memotret di dalam gua sebetulnya adalah RAW. Kenapa? Karena Kamu bisa mengedit kembali hasil fotomu dengan lebih banyak pilihan edit ketimbang file JPEG. Jadi Kamu bisa menyempurnakan fotomu supaya lebih kece.
Oiya, kamera DSLR umumnya akan menyimpan hasil foto dalam bentuk file JPEG. Tapi, sebetulnya Kamu pun bisa mengaturnya ke mode file RAW.
Gambar akan lebih bagus dengan ISO rendah. Sumber foto
Meski Kamu sudah mengaktifkan fitur Flash, pasti akan ada bagian atau sisi foto yang masih terlihat gelap. Nah, Kamu bisa mengurangi ISO di kameramu untuk mengatasi hal semacam ini. Besarnya ISO agar menghasilkan gambar yang terang dan bagus harus disesuaikan dengan kondisi pencahayaan gua dan juga kemampuan kamera. Jadi Kamu perlu sedikit percobaan untuk hal ini.
Lensa yang memiliki bukaan lebar akan lebih banyak menangkap cahaya. Sumber foto
Ini akan membuat cahaya yang masuk ke kamera semakin banyak, jadi hasil foto juga akan semakin bagus. Ini juga alasan mengapa Kamu perlu menurunkan ISO saat Kamu menggunakan lensa yang memiliki bukaan besar. Agar cahaya pada hasil fotomu nggak terlalu terang.
Gua Jatijajar merupakangua yang sudah memiliki cukup penerangan. Sumber foto
Kondisi gua yang terang seperti Gua Jatijajar, Kebumen membuat Kamu tak memerlukan beberapa pengaturan kamera seperti di atas. Jika Kamu melakukan caving di dalam gua yang semacam ini, Kamu perlu mengatur kembali pencahayaan kameramu.
Nah, akan lebih baik jika Kamu tidak menggunanakan Flash karena sudah ada penerangan di dalam gua.
***
Sebetulnya masing-masing gua punya karakter pencahayaan masing-masing, jadi akan lebih baik jika sebelum memotret Kamu lakukan percobaan terlebih dahulu dengan mengambil gambar dari berbagai angle. Ini akan membuat hasil fotomu jadi lebih bagus.
Oh ya gais, kembali mengingat tentang kode etik caving. Kamu nggak lupa kan kalau Kamu nggak boleh menyebar foto selama caving secara sembarangan. Jadi pastikan bahwa fotomu hanya menjadi konsumsi pribadi atau sesama komunitas caver.