Biasanya sih salah satu alasan orang-orang kenapa melakukan perjalanan didorong oleh rasa galau. Seperti yang dilakukan Nancy Adams (Blake Lively) dalam film The Shallows. Keinginan untuk mencari jati diri dan menemukan kekosongan hati di tempat jauh. Hmm…boleh aja sih kalau tujuan begitu, asal selalu waspada dan menjadi smart traveler.
Lewat film The Shallows ada 10 pelajaran menarik yang bisa didapatkan para solo traveler:
Jangan hanya karena galau aja sih makanya mau traveling! Seolah-olah traveling adalah obat yang paling mujarab untuk mengusir kegalauan. Yaelah, kalau karena putus cinta terus jalan-jalan, kasihan banget alam hanya dijadikan pelarian alias rebound? Boleh traveling, tapi kita nggak akan menemukan kedamaian sejati di tempat yang jauh. Kedamaian sejati ada di dalam hati saat kita berserah kepada Tuhan. Hehe, ini bukan karena edisi religi juga lho, ya.
Dalam film The Shallows, Nancy jauh-jauh ke Meksiko ke pantai yang bahkan dia nggak tahu namanya! Wah..ini sih namanya mencari “maut” sendiri. Lakukan risetmu dengan baik ketika melakukan perjalanan, supaya semuanya aman sentosa. Segala sesuatu yang on the spot memang menarik tapi mesti lihat tempatnya dulu dong. Kalau tempatnya memang udah sering dikunjungi turis sih nggak masalah. Ini tempat yang masih terpencil banget? Makanya, kalau belum memungkinkan untuk jalan sendiri mending jalannya bareng-bareng dengan teman supaya tetap aman.
Jangan main langsung jalan aja tanpa bilang-bilang keluarga atau orang terdekat kamu pergi kemana. Boleh galau, kesal, patah hati dan segala bentuk perasaan yang lain-lainnya itu tapi mesti berpikir jernih dan pakai logika dong. Biar kalau seandainya terjadi kenapa-kenapa di tempat yang dikunjungi, seenggaknya ada orang yang tau kamu kemana dan kapan balik. Jadi, saat kamu nggak balik-balik ada yang nyariin.
Dalam salah satu adegan digambarkan kalau dua surfer udah menyarankan Nancy untuk segera balik karena udah malam tapi dia tetap nekat aja surfing. Walhasil ikan hiu pun menjadi temannya menikmati pantai eksotis Meksiko. Hayooo…emang enak ditemani hiu? Enakan ditemani Hamish Daud ke mana-mana hehe..Ya nggak sih?
Bukan maksudnya demi kelangsungan foto-foto trus upload di sosmed lho ya…tapi supaya tahu kalau ada kejadian di tempat yang kita datangi solusinya gimana. Ada kemungkinan nggak kita meminta bantuan lewat telepon atau ternyata nggak ada sinyal jadi satu-satunya bantuan kalau kenapa-kenapa adalah penduduk setempat yang tinggal berdekatan dengan lokasi.
Jangan menjadi sok karena pendatang. Wajib ramah kepada siapa saja terutama penduduk lokal. Seperti yang dilakukan Nancy dalam film ini, dia meninggalkan kesan yang baik kepada penduduk lokal yang mengantarnya ke lokasi, sehingga penduduk lokal tersebut ingat padanya dan bersedia membantu—walaupun udah agak telat, sih.
Ketika kamu udah memutuskan untuk ber-solo traveling, kamu mesti siap dengan segala konsekuensinya. Nggak ada yang bisa diandalkan selain dirimu sendiri. Dan ketika tiba-tiba dalam perjalanan ketemu masalah, jangan langsung cepat menyerah. Bayangkan aja kalau Nancy cepat menyerah saat tau dia di tengah laut dan ada ikan hiu yang menunggunya. Yang pasti durasi film bakal lebih pendek dan kita yang nonton nggak bakal dapat gregetnya bagaimana perjuangan seseorang mempertahankan hidupnya.
Sebelum melakukan perjalanan yang cukup menantang adrenalin, coba tanya ke diri sendiri terlebih dahulu, apakah kita mampu melakukannya, udah sejauh mana persiapan kita? Jadilah smart traveler dengan mengetahui batasan-batasan yang ada pada diri sendiri. Tapi jangan membatasi diri juga. Karena kita nggak bakal tahu ternyata kita bisa tanpa mencoba melaluinya.
Ketika traveling, kita mesti punya pengetahuan dasar untuk mempertahankan diri. Misalnya pas naik gunung, tau apa yang harus dilakukan ketika terjadi hipotermia di gunung, makanan yang dapat meningkatkan energi, atau wajib membungkus pakaian dengan plastik supaya nggak basah kalau tiba-tiba hujan. Nah, belajar dari pengalaman Nancy di film The Shallows, jangan nekat untuk surfing kalau renangmu nggak jago-jago amat.
Punya pengalaman buruk saat jalan-jalan bukan berarti langsung stop dan ogah untuk traveling lagi. Justru lewat pengalaman yang nggak mengenakan ini kita bisa mengambil pelajaran dan membuat kita lebih tangguh dan matang sebagai traveler.