Dalam beberapa hari ini, masyarakat di pesisir pantai selatan, khususnya Jogja, Kebumen, Purworejo dan Cilacap harus mewaspadai gelombang tinggi yang menerjang kawasan pantai. Peringatan dini gelombang tinggi tersebut dikeluarkan oleh Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Metereologi Cilacap.
Pada Rabu (8/6), gelombang setinggi 4 hingga 6 meter menerjang kawasan pantai di pesisir Selatan Jawa. Di Pantai Suwuk, Kabupaten Kebumen, gelobang tinggi mencapai 5 meter merusak fasilitas umum dan tambak udang di sekitar pantai, serta meninggalkan tumpukan sampah hingga ke warung-warung dan area parkir. Gelombang tersebut menimbulkan rob dan menerjang hingga radius 100 meter dari garis pantai.
Gelombang tinggi ini terjadi karena pengaruh astronomi, yakni terjadinya bumi, bulan dan matahari berada dalam satu garis lurus. Kondisi ini mengakibatkan tinggi muka laut, hal ini bersamaan dengan terjadinya anomali positif tinggi muka air laut sebesar 15-20 cm. Selain itu, gelombang tinggi juga diperkuat dengan adanya penjalaran alur yang dibangkitkan dari pusat tekanan tinggi subtropis di barat daya Australia.
Di Pantai Kuwaru, Bantul, Yogyakarta, gelombang tinggi dengan cepat membanjiri daratan dan menerjang kepal yang tengah bersandar dan area parkir. Pantai yang tidak begitu landai ini juga kini dipenuhi sampah bekas terjangan gelombang.
Sebuah video yang diunggah oleh Agung Jatmiko di Youtube menunjukkan detik-detik gelombang menerjang lokasi yang berjarak beberapa puluh meter dari garis pantai. Dalam video tersebut, nampak banyak masyarakat setempat dan wisatawan menepi menjauhi ombak.
Meski tidak ada korban jiwa dari fenomena alam ini, tercatat di Pantai Sadranan Yogyakarta 40 gazebo rusak dan 15 diantaranya terbawa ke laut. Sedangkan di Pantai Drini, 13 warung makan rusak tertutup pasir.
Related : news, travel news