Tentang Hari Pariwisata Dunia dan Mimpi 1 Miliar Wisatawan

Hari pariwisata dunia diperingati pada 27 September. Hingga kini tercatat sudah 1 miliar orang di dunia bepergian wisata, yang berarti juga ada 1 miliar peluang.

SHARE :

Ditulis Oleh: Shabara Wicaksono

Pada 27 September lalu dunia memperingati apa yang disebut sebagai Hari Pariwisata Dunia.

Banyak yang terjadi di tanggal itu, baik yang berhubungan langsung dengan seremonial hari tersebut maupun yang secara tak sengaja terjadi pada tanggal itu.

Di India, mereka menggratiskan kunjungan ke Taj Mahal dan 200 monumen lain di seluruh negeri. Puluhan ribu turis bisa menikmati tiket gratis ke monumen serta museum di seluruh India sehingga  turis tak perlu bayar lagi untuk masuk ke 116 monumen termasuk Taj Mahal, Agra Fort, Qutub Minar dan aneka museum seperti Salar Jung. Mereka menyebutkan hal ini juga dilakukan untuk menarik minat wisatawan di dalam negeri dan menarik lebih banyak kunjungan dari wisatawan mancanegara. Para wisatawan memang benar-benar dimanja dalam rangka perayaan yang spesial itu.

Turis yang naik kereta Taj Express serta Shatabdi sampai Stasiun Agra Cantt juga disambut dan diberikan camilan manis berikut karangan bunga cantik.

Ada juga kemeriahan festival di Bhubaneswar.

Meriahnya festival menyambut Hari Pariwisata Dunia di India. Foto dari fullodisha

Di Indonesia, tepatnya di ujung barat nusantara, Aceh, ada Scott Thompson yang memulai petualangannya. Seorang bule yang memiliki misi naik becak dari Aceh sampai Jakarta. Bukan dalam rangka Hari Pariwisata Dunia secara khusus, namun lebih pada misi amal.

Sebelumnya ia pernah lari di Gurun Sahara untuk membantu anak-anak penderita kanker dan berlari dari Bali ke Jakarta sejauh 1.250 km untuk membangun 4 rumah belajar di Indonesia.

Kini Scott melanjutkan perjalanan amalnya dengan becak. Pelari asal Skotlandia ini memulai perjalanannya pada Minggu, 27 September 2015 dari Museum Tsunami Banda Aceh dan akan melewati 8 provinsi sampai ke Jakarta.

Tercatat, setidaknya ia akan menempuh jarak sekitar 2.612 km dalam waktu 3 minggu atau 150 km/hari. Dengan becaknya yang dinamakan The Flying Merah Putih, Scott ingin membangun jembatan bagi kaum yang kurang beruntung. Proyeknya yang bernama BecakTerus ini diharapkan bisa menjadi contoh bahwa tidak ada yang tidak mungkin. Dengan dukungan dan bantuan orang sekitar, setiap mimpi bisa diwujudkan.

Perjalanan Scott kali ini juga akan memecahkan rekor dunia. Yaitu Guiness World Records dalam kategori Longest Journey by Rickshaw atau perjalanan terjauh menggunakan becak.

Foto dari Faela Shafa (detiktravel)

1 Miliar Wisatawan, 1 Miliar Peluang

Menteri Pariwisata Arief Yahya, dalam sambutannya di Seminar Hari Pariwisata Dunia di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona (28/9) seperti yang dilansir dari detik travel, mengungkapkan, hingga kini sudah tercatat sebanyak 1 miliar orang di dunia melakukan perjalanan pariwisata. Itu artinya, pariwisata merupakan lahan penting untuk mendatangkan devisa yang besar untuk suatu negara yang besar, termasuk menyejahterakan masyarakatnya.

Tentu saja, seperti yang dilakukan masyarakat sekitar Pantai Appalarang yang dituliskan Melya Findi. Masyarakat sekitar Pantai Appalarang berswadaya membangun wilayah sekitar demi memajukan pariwisata.

Arief menekankan pentingnya pariwisata berkelanjutan sebagai pondasi pembangunan pariwisata. Yang dimaksud adalah, pembangunan pariwisata yang juga menjaga lingkungan baik alam dan budaya di suatu destinasi. Pariwisata meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pariwisata menciptakan lapangan kerja dan menghapus kemiskinan di sekitar destinasi. Tapi, harus diperhatikan lingkungannya yang semakin dilestarikan maka semakin sejahtera.

Arief juga menggarisbawahi soal pembebasan visa. Pembebasan visa adalah cara yang paling efektif untuk mendatangkan banyak turis.

Bali, Paling Dikenal di Shanghai

Foto dari bisniswisata

Selain itu di Bandara Soekarno-Hatta dilakukan upacara penyambutan wisman Tiongkok oleh Kementerian Pariwisata untuk memperingati Hari Pariwisata Dunia 2015 (27/9). Ada sekitar 200 turis asal Tiongkok yang bertujuan ke Bali.

Upacara penyambutan itu dilakukan di terminal kedatangan Internasional 2F Bandara Soetta. Perwakilan turis yang datang menerima goodie bag bertuliskan Wonderful Indonesia dan juga kalungan kain tenun khas Ende. Para turis nampak senang dengan sambutan yang hangat dari perwakilan Kemenpar dan juga beberapa putri wisata.

Jeffrey Sun, salah satu wisatawan yang disambut mengaku senang. Dia berencana liburan ke Bali untuk yang pertama kalinya. Ia bercerita Bali adalah destinasi wisata paling terkenal di Tiongkok.

Syamsul, staf ahli Menteri Pariwisata bidang Kemaritiman, menegaskan acara penyambutan ini bukan berarti wisatawan asal Tiongkok diperlakukan secara istimewa, melainkan setiap wisatawan dari berbagai negara juga mendapat perlakuan serupa. Acara ini sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk negara-negara yang diberlakukan bebas visa ke Indonesia.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU