Masih jelas di ingatan kita, beberapa waktu lalu seorang penyanyi dangdut tewas dipatuk ular saat tengah manggung sambil beratraksi dengan ular. Tanpa sengaja, Ia menginjak ekor ular jenis King Cobra, hingga ular tersebut mematuk paha sang biduan. Naas, nyawanya tak tertolong sesaat setelah tergolek lemas.
Baru-baru ini, kejadian hampir serupa dialami oleh seorang pemandu wisata bernama Putu Agus Edi Darmawan (31), asal Desa Gumbrih, Pekutatan, Jembrana, Bali. Korban tewas dipatok ular korba saat mengantarkan turis asal Inggris melihat sarang ular kobra di pinggir Sungai Kutek, Jembrana.
Dilansir dari daerah.sindones.com, Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Gusti Made Sudarma Putra mengatakan, peristiwa itu berawal sekira pukul 12.00 Wita, bertempat di Banjar Sengguan, Pekutatan, Jembrana, tepatnya di pinggir Sungai Kutek.
“Saat itu, korban mengantar dua orang tamu dari Inggris,” katanya, kepada wartawan, Rabu (13/4).
Dua turis Inggris ini sebelumnya ditemani oleh seorang dari Komunitas Bali Reptil Rescue untuk melihat sarang ular kobra di pinggir sungai tersebut.
“Saat melihat sarang ular kobra yang berisi telur ular, tiba-tiba korban di patuk ular jenis king kobra pada jari telunjuk tangan kirinya,” jelas Gusti Made.
Kemudian korban lansung dibawa ke RSU Negara untuk mendapatkan pengobatan. Namun nyawa korban tidak tertolong dan meninggal dunia pada pukul 15.00 Wita.
“Nyawa korban tidak tertolong lantaran racun bisa ular tersebut,” pungkasnya.
***
Dari kejadian tersebut, kita dapat mengambil banyak hikmah, salah satunya adalah tetap waspada saat kita sedang bercengkerama dengan binatang buas, sekalipun kita didampingi oleh pawang atau seorang yang ahli di bidang tersebut. Biar bagaimanapun, binatang buas seperti ular kobra, mempunyai insting untuk melindungi diri dengan mematuk atau mengeluarkan bisa, bahkan pada saat yang tidak terduga.