Ini yang Dilakukan Pantai Senggigi Lombok Untuk Menjadi Pantai 'Ramah Muslimah'

Pantai Senggigi Lombok akan makin ramah wisatawan perempuan

SHARE :

Ditulis Oleh: Desti Artanti

CC Flickr 2.0 Sarah

Berbicara tentang wisata pantai, apa yang ada di benak Anda? Watersport? berjemur? atau apa lagi? Ya, hal-hal tersebut memang lumrah kita lakukan di pantai, namun sebagian orang mungkin sering merasa kurang nyaman liburan ke pantai karena berbagai macam hal, seperti kotor, atau terlalu ramai. Bagi wisatawan lokal wanita, hal-hal tersebut bisa bertambah dengan masalah ketidaktenangan atau tidak adanya privasi di pantai.

Lombok sebagai salah satu destinasi wisata andalan di Indonesia, mengandalkan wisata pantai untuk menjangkau banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Namun ternyata, yang diberikan oleh pemerintah masih dirasa belum menjangkau semua kalangan. Maka dari itu, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tengah mempersiapkan pantai ramah wisatawan perempuan. Ini merupakan bagian tambahan layanan opsional yang bisa diambil destinasi yang mengembangkan pariwisata halal.

Kepala Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB Taufan Rahmadi mengatakan, pemerintah sudah menegaskan quick wins Mandalika di sisi atraksi dengan mendukung kegiatan tematik berunsur keislaman. Rencananya akan dibuat masjid terbesar dan berunsur budaya NTB di sana.

Akan ada pula zona halal di Mandalika sebagai bagian masterplan PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) yang salah satunya pantai ramah Muslimah. Pantai ramah Muslimah ini rencananya akan memanfaatkan salah satu area di Pantai Senggigi yang masih masuk kawasan milik Pemerintah Provinsi TNB. Kawasan ini juga masih masuk dalam KEK Mandalika.

Pantai ramah Muslim, lanjut Taufan, adalah layanan tambahan wisata pantai khususnya bagi kaum hawa yang ingin nyaman dan terlindung auratnya saat berkegiatan di pantai. Taufan menganalogikan pantai ini seperti kolam renang untuk anak-anak dan kolam untuk orang dewasa atau gerbong kereta khusus untuk perempuan.

”Ini semata-semata pilihan memberi kenyamanan kaum hawa bagi yang memang membutuhkan, bukan paksaan. Dari pembagian porsi kawasan pun tidak memblokir seluruh pantai, hanya area tertentu yang memang sudah ditentukan,” ungkap Taufan.

 

Baca juga:

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU