Destinasi wisata di Indonesia nampaknya tak jauh dari masalah ‘pemerasan’. Setelah sebelumnya ada kejadian pengaduan harga parkir selangit di Pantai Anyer, kini ‘pemerasan’ terjadi terulang kembali di Pantai Bandengan, Jepara. Pemerasan kali ini bukan untuk bayar parkir, melainkan harga makanan.
“Sedikit rasa.. ingin mengutarakan rasa.. Untuk para sahabatku & khususnya pedagang makanan di wisata bandengan, Semoga tdk terjadi pada wisatawan2 lain. Ini cerita sy, tgl 25 des 2016 saya & keluarga refresh ke JOP…. dst”
Dalam postingannya, wanita tersebut juga menyertakan nota dengan jumlah harga yang dibayar cukup bikin geleng-geleng, yaitu mencapai Rp 2,3 juta dengan menu makanan yang relatif tak begitu banyak.
Berbagai tanggapan dari netizen pun bermunculan, mulai dari menghujat sang pemilik warung, hingga membantu menyelesaikan masalah dengan melaporkan kepada Bupati Jepara.
“Pak2 ikan 20 ekor sebesar 3 jari harga 1,2jt kok wajar,, iku di tukoake daging iso go bakar2an malam tahun barunan sak eR Te pak,,,”
“Memang harus di tertibkan itu para pedagang di pantai kartini maupun bandengan, tidak ada standar harga yang memadai, sehingga kadang mereka asal membuat harga barang yang kita makan, saya pernah mengalami 2 th yang lalu, walau tidak sampai 2 jt, tapi harga yang saya dapatkan tidak sewajarnya”
Usut punya usut, pengunjung yang mengalami pemerasan di Pantai Bandengan ternyata seorang Lurah. Alhasil, kasus inipun terselesaikan dengan cepat. Kini di Pantai Bandengan sudah mewajibkan para pedagang untuk mencantumkan harga menu makanan yang mereka jual demi kenyamanan para wisatawan.
Dengan kejadian ini,kita bisa belajar agar teliti dan inisiatif bertanya terlebih dahulu kepada pedagang di tempat wisata sebelum membeli sesuatu.