Selamat hari Jumat, berbahagialah Kamu yang sudah menyambut weekend. Sudah ada rencana mendaki akhir minggu ini? Sebelumnya, saya punya sebuah kisah inspiratif pendaki Indonesia yang mungkin akan menginspirasimu.
Dunia pendakian Indonesia hampir nggak pernah sepi dari peminatnya. Nggak peduli hujan badai bahkan kemarau panjang sekalipun, selalu saja ada pendaki yang bersemangat menaiki dan menuruni gunung. Tapi dari sinilah, banyak kisah inspiratif yang menginspirasi pendaki.
Masih ingatkah Kamu tentang kisah Clara Sumarwati, seorang wanita Indonesia kelahiran Jogja yang menjadi pendaki gunung wanita se-Asia Tenggara pertama yang berhasil mencapai puncak Everest? Clara berhasil mencapai puncak Everest tahun 1996 dengan sederet perjuangan yang panjang. Tapi kali ini, saya tidak akan membahas tentang Clara, kalau Kamu penasaran tentang kisah inspiratifnya, Kamu bisa baca di sini.
Kali ini, saya akan bercerita tentang pendaki Indonesia yang merupakan seorang tunadaksa. Kamu mungkin nggak pernah membayangkan, bagaimana bisa seorang yang tunadaksa berhasil mencapai puncak-puncak tertinggi di Indonesia, bahkan dunia. Sosok seperti apakah dia?
Pria asal Solo ini bernama asli Sabar, sedangkan Gorky adalah julukan yang disematkan oleh staf Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Indonesia untuk Federasi Rusia, Hamid Awaludin. Sematan nama ini diberikan saat Sabar baru saja berhasil mencapai puncak Mt. Elbrus 17 Agustus 2011 lalu.
Nama “Gorky” diambil dari bahasa Rusia yang berarti “pahit”. Meski demikian, Sabar Gorky memaknai namanya sebagai hal positif dan memaknainya sebagai sebuah prinsip hidup,
Bahwa sepahit apapun hidup kita, hidup haruslah tetap berjalan.
Nama Gorky disematkan padanya karena Sabar merupakan pendaki tunadaksa pertama di Asia yang mencapai puncak Elbrus. Sabar berhasil mendaki Elbrus yang memiliki ketinggian 5.642 mdpl hanya dengan satu kaki kiri dan dibantu tongkat.
Pada 5 April 1985, Sabar jatuh dari kereta api. Saat itulah, dia harus merelakan kaki kanannya. Meski merasa sangat terpukul dan sedih, tekadnya untuk mendaki puncak-puncak tertinggi dunia tak pernah padam.
Banyak orang yang menghina dan memandangnya sebelah mata. Bagaimana mungkin seorang yang hanya punya kaki kiri masih bisa mendaki gunung? Namun, Sabar nggak pernah marah. Bahkan menjadikannya sebagai lecutan semangat. Dia ingin membuktikan bahwa meskipun dia cacat, dia masih bisa mendaki gunung.
Yang lebih menginspirasi lagi, dia bahkan bertekad menggapai tujuh puncak tertinggi di dunia. Saya sungguh KAGUM!
Meski dengan keterbatasan yang nggak memungkinkan baginya untuk mendaki, tapi faktanya dia membuktikan bisa melakukannya. Beberapa puncak gunung di Indonesia yang berhasil dia daki di antaranya Gunung Merapi, Gunung Sumbing, Gunung Merbabu, dan Gunung Sindoro.
Tidak berhenti sampai di situ saja, Sabar Gorky pun berencana menyelesaikan misinya untuk menggapai tujuh puncak tertinggi di dunia. Tiga di antaranya saat ini sudah berhasil didaki, yaitu Gunung Kilimanjaro (5.895 mdpl) pada 13 November 2011, Gunung Elbrus (5.642 mdpl) pada 17 Agustus 2011, dan Gunung Cartenz (4.884 mdpl) pada Agustus 2015 lalu.
Dia juga pernah mendaki Gunung Aconcagua di Argentina. Saat ini, Sabar Gorky dikabarkan sedang mempersiapkan diri untuk mendaki Gunung McKinley atau Denali, yaitu gunung tertinggi di Amerika Utara yang mmeiliki ketinggian 20,237 feet (6,168 mdpl).
Mendaki dengan satu kaki tentu tak mudah. Sabar Gorky mengalami banyak kesulitan selama pendakian. Bukan hanya itu, dia juga kerap diremehkan pendaki lain yang berpapasan dengannya di jalur pendakian.
Satu hal yang paling diingat Sabar Gorky ketika dia berpapasan dengan pendaki dari tim lain di Kilimanjaro. Saat itu, mereka enggan mengucapkan selamat kepada Sabar karena dianggap tidak mungkin mencapai puncak.
Meski diacuhkan dan diremehkan, dia tak tersinggung apalagi marah. Apalah artinya apresiasi dan pengakuan orang lain jika dibandingkan kepuasan pencapaian dari jerih payahnya sendiri. Karena baginya, kesuksesan menggapai impian lebih membanggakan daripada pengakuan orang lain.
Ah, sepertinya Sabar Gorky memang nama yang cocok untuknya karena meski memperoleh perlakuan tak mengenakan, dia tetap tersenyum. Dia pun tak merasa bersedih telah diremehkan. Bagaimana jika Kamu yang mengalami hal ini? Akankah Kamu merasa sakit hati atau justru sebaliknya?
Semangat dan tekad Sabar Gorky telah menginspirasi banyak orang. Bukan hanya dari kalangan pendaki saja, masyarakat umum pun turut menjadikannya sosok panutan untuk ditiru semangatnya dalam menjalani hidup.
Ini dia beberapa netizen yang menaruh simpati paa sosok Sabar Gorky.
***
Life isn’t about living without problems. Life is about solving problems. – Tom Krause-
Setiap orang pasti pernah mengalami masalah yang membuatnya merasa jatuh. Mungkin Kamu pun pernah mengalaminya. Berat memang, tapi ingatlah, kehidupan itu bukan tentang hidup tanpa masalah, namun bagaimana cara kita menghadapi dan kemudian bangkit dari masalah. Ya, begitulah seharusnya hidup.
***
Bagaimana, sudah siap menjadi seseorang yang lebih optimis di hari Jumat ini? Kalau belum, bacalah kisah inspiratif lainnya di sini,