Anda ingin keliling dunia tapi terkendala biaya? Tenang, masalah biaya perjalanan tak menjadi soal jika Anda meniru cara De Pecol. Wanita millennial traveler berumur 26 bisa mewujudkan mimpinya untuk keliling dunia dengan biaya yang minim.
Bagaimana caranya? De Pecol bukan berusaha mati-matian bekerja cari uang. Dia lebih memilih untuk mencari sponsor yang bersedia membiayai perjalanannya keliling dunia. Dia menamai perjalanannya ini dengan Expedition196.
Untuk memperoleh sponsor tentu bukan hal yang mudah. Dia harus membranding dirinya dan mempunyai tujuan yang jelas agar bisa menarik perhatian sponsor. Bucket list perjalanan dan mimpinya yang besar mampu memikat para sponsor. Dia berkata bahwa dia ingin memecahkan rekor sebagai wanita tercepat pertama yang berhasil keliling dunia. Rekor keliling dunia tercepat sebelumnya dipegang oleh Yili Liu, yang telah berhasil keliling dunia selama 3 tahun 3 bulan 6 hari.
Seluruh perjalanannya dia lakukan seorang diri dan didokumentasikan. De Pecol tak hanya akan menjadi wanita pertama yang keliling dunia sendirian, tapi dia juga menjadi traveler pertama dunia yang perjalanan keliling dunianya di dokumentasikan secara khusus. Anda bisa melihat segala kegiatan De Pecol di sini.
Alasan utama yang mendasari mimpi besarnya ini sangatlah sederhana. Kata dia, “kita tak akan tahu berapa lama lagi kita akan hidup. Jadi, mumpung saya masih bisa, saya ingin mengelilingi dunia.”
Banyak orang yang mempunyai alasan dan mimpi yang serupa dengan De Pecol. Tapi, mimpinya yang sangat besar membuatnya berani untuk melangkah mewujudkannya. Tak hanya mencari sponsor, dia juga “membranding” dirinya. Dia bahkan menjadi ambasador di setiap universitas di setiap negara yang dikunjungi. Dia berbicara dan menyampaikan penjelasan tentang traveling kepada mahasiswa-mahasiwa di sana.
Hingga sekarang ini, De Pecol telah mengelilingi 100 negara di dunia dalam waktu 8 bulan. Sangat mungkin baginya untuk bisa memenuhi 196 negara dalam waktu kurang dari 3 tahun 3 bulan 6 hari.
Foto diambil dari sini
Perjalanan panjang tanpa henti tentu membutuhkan stamina yang besar. Untuk menjaga kesehatan, dia selalu rajin senam dan melakukan meditasi. Menurutnya, meditasi menjadi hal yang wajib ia lakukan. Entah di dalam hotel atau hostel. Meditasi dapat membantu dia lebih tenang menghadapi masalah dan membuatnya lebih relaks.
Apalagi De Pecol seorang solo traveling. Dia berkata bahwa seorang solo traveling wanita sebaiknya mampu menahan emosi, amarah, jangan terlihat khawatir, tenang, dan bersikap manis. Jika semua solo traveler wanita bisa menerapkan itu semua maka mereka akan aman. Kuncinya, apapun yang terjadi harus bersikap tenang.
Menjadi solo traveler tentu ada enak dan tidak enaknya. Enaknya, De Pecol bisa lebih mengenal dirinya sendiri. Dia belajar memahami dirinya dari setiap masalah yang ia temui. Namun, karena ia seorang diri, tak ada teman yang bisa mendokumentasikan fotonya. Dia hanya dibantu sebuah tripod untuk mengabadikan momen jalan-jalannya.
Perjalanan De Pecol memang sangat menginspirasi. Permasalahan biaya saat traveling ternyata bisa diakali. Sebelumnya, dia juga pernah keliling 25 negara hanya dengan uang 2000 USD. Jika dia kehabisan uang, dia mengambil kerja part time apapun. Jika tak ada hotel, dia juga bisa tidur di stasiun kereta. Semua itu dia lakukan sendirian.
Siapapun bisa melakukan apa yang De Pecol lakukan, termasuk Anda. Masalah biaya bukan menjadi soal. Jika Anda benar-benar menginginkannya, wujudkanlah. Karena selalu ada jalan untuk setiap orang yang meyakini mimpi-mimpinya.
