Meskipun baru menginjak hari ke-23 di tahun 2017, namun dunia pendakian terus dirundung berita duka dari para pendaki gunung.
Namanya juga musibah, nggak ada satupun orang yang ingin mengalami suatu musibah sedikitpun saat naik gunung untuk melihat kebesaran Tuhan. Banyak orang awam yang bilang jika musibah di dunia pendakian adalah akibat ulah manusia manusia itu sendiri, namun saya yakin bahwa ini semua tentu ada campur tangan Tuhan juga, sebuah takdir yang nggak semua orang bisa tebak.
Mengingat lagi sebuah kejadian awal Januari, seorang pendaki yang tersambar petir di Gunung Slamet. Disusul dengan tersesatnya tiga pendaki Gunung Semeru(2/1), lalu tersesatnya pendaki Gunung Panderman yang salah satu dari lima pendaki mengalami hipotermia (15/1).
Seorang pendaki Gunung Sumbing, Jawa Tengah Sabtu (21/1) kemarin. Heri Prawoto, Kepala Badan SAR Kabupaten Magelang mengatakan bahwa kejadian ini dikarenakan Almarhum yang diketahui kuliah di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta terpeleset kemudian terjatuh dari tebing sedalam 10 meter di jalur bebatuan.
Pendarahan akibat luka kepala bagian belakang dari korban membuat korban tidak bisa diselamatkan. Korban mendaki bersama tiga rekannya. Kini salah satu rekannya masih syok dengan kejadian ini.
Melansir dari Liputan6, dua pendaki Gunung Lawu meninggal dunia usai mengikuti acara pendidikan dasar Mapala UII.
Dua pendaki ini diketahui bernama Muhhamd Fadhli yang meninggal pada hari Jum’at (20/1) saat dalam perjalanan ke RSUD Karanganyar, sementara satu pendaki lainnya diketahui bernama Syaits Asyam yang meninggal hari Sabtu (21/1) setelah sempat dirawat di RS Bethesda.
Saat ini musibah ini sedang dalam penyelidikan.
Semua orang nggak pernah ada yang ingin mendapatkan musibah saat mendaki gunung. Untuk meminimalisir musibah ini, selalu perhitungkan persiapan pendakian dengan matang. Cuaca buruk yang akhir-akhir ini terjadi bisa menjadi pertimbangan untuk menunda pendakian. Cari hari yang cerah agar tidak ada kasus hipotermia ataupun terpeleset. Semua demi keselamatan diri selama mendaki.