Belum lama ini ada berita yang bilang bahwa ibukota Indonesia bakal pindah ke Palangkaraya. Melansir dari Merdeka.com, rencana ini bahkan sudah masuk ke proses pengkajian oleh Bapennas. Kalau menurut Bapak presiden Jokowi sih, alasan pemindahan karena Jakarta udah terlalu padat. Pembangunan jadi nggak merata, jadi harus ada pemerataan ekonomi, termasuk juga pengembangan sektor lain kayak wisata.
Nah, semisal ibukota negara jadi pindah ke Palangkaraya, mungkin ini nih hal-hal yang bakal jadi primadona:
Borneo dikenal sebagai salah satu pulau terbesar di Indonesia yang sungainya masih sangat alami. Hutan di sekelilingnya juga masih sangat rimbun. Mirip dengan sungai Amazon yang sering Kamu lihat di TV.
Nah, kalau cuma pengen ngerasain gimana sensai menyusuri Sungai Amazon, nggak perlu jauh-jauh pergi ke Amerika Selatan. Cukup ke Palangkaraya aja, karena di sini ada Sungai Kahayan dan Rungan. Kamu bisa naik perahu yang udah disediakan oleh pemerintah setempat.
Aburetum Nyaru Menteng adalah tempat penangkaran Orang Utan yang tergusur akibat dari deforestasi. Orang Utan ini diajari kembali gimana caranya memanjat pohon hingga mengenal predator alami mereka.
Berkunjung ke sini akan membuat Kamu sadar kalau ternyata Orang Utan mulai terancam punah. Ini nggak jauh juga dari akibat perusakan alam. Makanya gais, yuk jaga alam kita sama-sama karena mereka juga punya hak sama untuk tinggal di bumi ini. Oh ya, kalau Kamu ingin datang ke sini sebaiknya hari Sabtu dan Minggu, jadi nggak perlu repot mengurus surat dari BKSDA.
Danau Tahai ini cukup unik karena airnya berwarna hitam. Bukan karena tercemar, tapi karena di sekeliling danau emang ditumbuhi tanaman bakau. Danau Tahai dilengkapi jembatan dan juga gazebo, cocok buat Kamu yang mau foto-foto selfie.
Kalau mau sedikit olahraga, ada juga kok wahana bebek air yang bisa Kamu kayuh berkeliling danau. Gimana, seru kan?
Nggak setenar nama TN. Tanjung Puting, tapi TN. Sebangau ini ternyata ditinggali 6500 Orang Utan liar yang tersebar di area hutan rawa gambut. Kamu nggak akan sulit menemukan Orang Utan ini. Saat Kamu trekking di hutan atau saat menyusuri sungai pasti akan bertemu dengan si pemilik “rumah” ini.
Keunikan lainnya adalah, hutan nipah di sini sangat luas dan berliku. Akan lebih asyik kalau menyusuri kawasan taman nasional ini dengan longboat atau kelotok. Wah, jadi membayangkan suasana ibukota yang hijau dan asri.
Jangan salah ya, Danau Tahai dan Danau Tahai’i adalah dua danau yang sama sekali berbeda. Danau Tahai’i ini berada di Desa Sei Gohong. Untuk menuju danau ini masih belum ada jalan darat gais, jadi kamu harus menggunakan kelotok alias perahu mesin kecil.
Air di danau ini berwarna kemerahan seperti teh. Kamu harus sering merunduk karena pohon di danau ini sangat pendek dan rimbun. Ada satu spot yang cukup landai dan bisa digunakan untuk spot camping, Kamu berani nggak nih ngerasain sensasi berkemah di tengah danau yang masih imbun gini?
Jembatan Kahayan adalah salah satu landmark Kota Palangkaraya. Selain sebagai sarana transportasi, jembatan ini juga ternyata dipakai sebagai wisata warga lokal. Karena saat malam hari jembatan ini akan tampak cantik dengan lampu warna-warninya. Akan jadi spot favorit untuk foto-foto.
Kalau Kamu sedang beruntung bisa melihat hilir mudik nelayan yang mencari ikan atau para atlet dayung yang sedang berlatih saat siang hari.
Julu singkah artinya sayur rotan. Hah, kok bisa rotan dimasak jadi sayur? Tenang aja gais, karena yang dimasak di sini adalah umbut rotan atau rotan yang masih muda. Kalau di Suku Jawa semacam masakan rebung atau bambu muda gitu.
Nah, makanan khas Suku Dayak ini biasanya disajikan dengan ikan betok. Ada juga jenis ikan tawar lainnya seperti misalnya tanak lauk, panggang lauk, dan saluang goreng. Kalau Kamu sedang di Palangkaraya dan ingin bawa pulang oleh-oleh, Kamu bisa membeli abon ikan, saluang goreng, amplang ikan pipih atau lempok dahuyan.
Tiwah sebetulnya adalah sebuah upacara adat keagamaan untuk para umat Hindu Kaharingan. Agama yang konon menjadi agama tertua di Kalimantan. Makanya upacara Tiwah ini sangat sakral, karena di dalamnya ada prosesi penghantaran roh leluhur menuju alam baka.
Upacara ini akan dilakukan dengan cara menyucikan lalu memindahkan jasad atau tulang belulang dari liang kubur ke suatu tempat yang dinamakan dengan Sandung. Dalam ritual ini, uniknya Kamu akan menemukan hewan sebagai bagian dari prosesi upacara adat. Hewan yang biasanya digunakan adalah kerbau.
Setiap bulan April, warga Palangkaraya akan tampil bergembira dengan pagelaran seni dan budaya. Festival budaya Isen Mulang ini digelar sebagai bentuk apresiasi pemerintah dan juga warga pada peninggalan adat istiadat.
Di festival tahunan ini, Kamu akan melihat betapa cantiknya warga lokal saat berlomba dalam tarian tradisional mereka. Seperti misalnya Tari Tradisional , Karungut , Malamang , dan Magenta. Ada juga lomba memasak makanan tradisional dan menulis ornamen Dayak, ini supaya warga lokal nggak pernah lupa sama kekayaan tradisinya.
***
Selain ke sembilan destinasi tersebut, masih ada banyak lagi destinasi Palangkaraya yang bisa Kamu eksplor. Yang pasti saat ibukota negara jadi dipindahkan ke Palangkaraya, ini akan sangat membantu kemajuan wisata di sana. Orang-orang yang tadinya nggak berminat datang ke Palangkaraya mungkin saja ingin berkunjung ke sana saat menjadi ibukota negara. Kita doakan saja ya gais semoga rencana ini bisa dilaksanakan, supaya Pulau Jawa juga nggak terlalu padat.