Banyak destinasi di Maluku Tenggara yang menyimpan cerita mistis dan bikin bulu kuduk merinding. Meskipun begitu, jika dilihat sekilas, destinasi-destinsi berbau mistis di Maluku Tenggara ternyata menyimpan pemandangan bak surga.
Nggak percaya? Berikut ini adalah destinasi mistis di Maluku Tenggara yang menyimpan pemandangan surga.
Sekilas melihat Gua Hawang, para wisatawan pasti langsung jatuh cinta dengan gua ini. Bagaimana tidak? Air Gua Hawang ini sangat jernih bahkan terlihat kebiruan. Ditambah lagi dengan stalaktit dan stalagmitnya yang fotogenik, bikin setiap orang yang datang ke sana nggak lupa buat foto-foto ala selebgram.
Meskipun keindahannya ini nggak diragukan, ternyata gua ini memiliki kisah yang pilu. Jika wisatawan masuk ke dalam gua, pasti akan menemui bebatuan yang menyerupai dua anjing dan seorang pria membawa tongkat. Konon, dua anjing dan seorang pria ini dikutuk oleh penunggu gua karena bicara kotor saat meminum air jernih gua tersebut. Sang pria pembawa tongkat ini mengumpat ketika merasakan air gua yang ternyata pahit. Seketika pria dan dua ekor anjingnya pun dikutuk menjadi batu.
Gua Hawang sendiri merupakan berasal dari kata Gua dan Hawang. Hawang sendiri memiliki arti setan/hantu dalam bahasa setempat.
Di Pulau Yamdena, Maluku Tenggara Barat masihlah menganut berbagai kepercayaan adat di mana praktek ilmu gaib masihlah banyak. Praktek ilmu gaib yang paling terkenal adalah Suanggi. Suanggi adalah ritual sadis di mana pelakunya mencari bayi dan anak-anak untuk dimakan bagian tubuhnya. Di pedalaman, ritual ini masih dianut, bahkan melansir dari Tahuribabunyi, tahun 2013-2014 masih ada praktek Suanggi di pedalaman.
Padahal, di Pulau Yamdena sendiri sangatlah Indah. Alam dan pantainya masih asri. Bahkan jika beruntung, Kamu akan menemui sebuah perahu unik khas Pulau Yamadena. Pulau ini terletak di perbatasan Pulau Kei, jadi nggak terlalu jauh dari peradaban banget!
Kepulauan Maluku Tenggara terdiri dari beberapa kepulauan salah satunya adalah Kepulauan Kei. Nah, Kepulauan Kei ini sendiri terdiri dari beberapa pulau, salah satunya Pulau Kei Kecil yang pernah menjadi ibukota Kabupaten Maluku Tenggara.
Menurut mitos masyarakat setempat, dulu ada sebuah pulau yang batu besar yang konon merupakan sebuah kapal besar milik suku negeri Ravav. Pulau ini hanya memiliki panjang 12 meter dan lebar kurang dari 6 meter. Diceritakan bahwa awak kapal semuanya meninggal kelaparan ditengah laut karena kapal yang ditumpangi terdampar dan rusak.
Meski menyimpan mitos yang mengerikan, namun pemandangan lansekap alam Pulau Kei kecil menghilangkan semua mitos menyeramkan tersebut. Lihatlah foto di atas, pemandangan yang sangat cantik bukan?
Destinasi mistis selanjutnya adalah lukisan prasejarah di dinding tebing Ohoidertavun. Dinding tebing ini memiliki berbagai gambar unik berbentuk matahari, panah, perahu, hingga hewan-hewan. Gambar-gambar ini masih menjadi misteri, namun dipastikan bahwa lukisan ini digambar pada zaman megalitikum (zaman batu besar)
Meksipun sedikit seram berada dikawasa tebing ini, namun pemandagan dari atas sini sangatlah indah. Bahkan banyak wisatawan yang datang ke kawasan lukisan ini di Kepulauan Kei untuk berfoto.
Pernah mendengar nama Benteng Belgica? Sebuah benteng bersejarah yang berada di Pulau Banda Neira itu, lho!
Benteng ini memang cukup bersejarah karena dibangun pada abad 16. Bangunan itu sebenarnya menjadi benteng VOC untuk menghadapi perlawanan masyarakat Banda yang menentang monopoli perdagangan pala oleh VOC. Lambat laun, benteng ini dihancurkan karena fungsinya yang tidak masuk akal. Semakin lama, benteng ini ditinggalkan karena kejadian ini.
Karena hal tersebut, banyak arwah bergentayangan di sini. Melansir dari dyahpamela, Pak Halim sang penjaga Benteng yang selama 26 tahun menjaga benteng ini pernah dihantui oleh para hantu penghuni benteng. Mulai dari wanita berambut panjang hingga hantu bule. Hii… ngeri!!
Meskipun memiliki berbagai cerita dan mitos yang menyeramkan, namun Maluku Tenggara tetaplah menjadi destinasi yang mengagumkan untuk ditelisik. Berani datang ke Maluku Tenggara dan melihat keindahannya secara langsung?