Destinasi Wisata yang Bakal Bikin Bulu Kuduk Kamu Berdiri

SHARE :

Ditulis Oleh: Echi

1. Di balik keindahan pantai dan lebatnya hutan Alas Purwo, tersimpan Goa Istana yang menjadi tempat pertemuan para jin seantero Pulau Jawa

Hutan Alas Purwo, lebat, gelap, dan menyeramkan. Sumber foto

Saat melewati hutan-hutan lebat di Alas Purwo, nggak ada satu pikiran horor bertemu setan. Yang ada, saya begitu bahagia menikmati pohon-pohon hijau yang tumbuh subur. Siapa sangka, Alas Purwo ternyata dikenal sebagai hutan paling angker. Masyarakat sekitar pun percaya, Alas Purwo menjadi tempat bertemunya para jin dan mahluk ghaib dari berbagai daerah di Pulau Jawa.

Goa Istana tempat mencari ilmu paranormal. Sumber foto

Mitosnya, Goa Istana yang terdapat di Alas Purwo menjadi pusat kemistisan. Ibarat kerajaan, Goa Istana ini adalah keratonnya. Karena dulunya, goa ini menjadi tempat paling favorit para raja-raja, bahkan Presiden RI pertama Ir. Soekarno pun ke tempat ini untuk bersemedi. Kini, Goa Istana masih dipercayai paranormal sebagai tempat mencari ilmu ghaib.

2. Tangga spiral Lawang Sewu yang mencekam

Lawang Sewu. Sumber foto

Sebelum terlihat semegah dan segerlap seperti sekarang, Lawang Sewu sangat identik dengan wisata malamnya yang sangat mencekam. Apalagi berjalan menyusuri lorong penjara bawah tanah yang lembab dan bau amis. Kamu yang punya indera keenam, mungkin akan merasakan atau bahkan melihat langsung para penghuni ‘lainnya’.

Tangga Spiral yang sudah usang. Sumber foto

Satu malam saya pernah menjajal seramnya wisata malam Lawang Sewu. Setiap kali melangkahkan kaki di lorong bangunan, terasa ada mata-mata yang mengintai dan mengikuti. Apalagi saat menaiki tangga spiral tua usang menuju lantai tiga. Menatap ke langit-langit atau melihat kiri kanan pun saya nggak sanggup. Cuma bisa nunduk. Kenapa? Karena kata guide yang mengantar saya, tangga tersebut dihuni sosok hantu wanita. Seperti sosok di bawah ini,

Perhatikan lingkuran merah, editan atau bukan? Sumber foto

Ah, benar saja, diujung tangga lantai tiga, ada sosok sedang duduk menatap saya. Crap! Saya pura-pura nggak lihat dan kabur mengikuti mas guide.

It doesnt make senses, but it did happen. 

3. Gunung Salak dan dimensi lain yang ada di dalamnya

Pemandangan indahnya Gunung Salak dari kejauhan. Sumber foto

Salah satu cerita horor yang sering terdengar di antara pendaki Gunung Salak adalah kisah pendaki yang bertemu nenek-nenek renta berusia 80 tahun di sisi tebing gunung. Saat ditanya sedang apa di gunung sendirian, si nenek menjawab menggunakan logat Bahasa Jawa yang sangat kental.

Hantu nenek yang mungkin ada di sekitarmu. Sumber foto

“ Aku manggon ning kene kok nang. Ak seneng, ning kene ramai pas wengi. Akih uwong sing wenehi aku panganan”

(Saya tinggal disini kok, nak. Saya senang karena kalau malam ramai. Orang-orang sering memberi makan saya disini)

Ada yang janggal di sini, masyarakat di sekitar lereng Salak menggunakan bahasa Sunda, bukan bahasa Jawa. Lalu, tidak berapa lama kemudian, nenek tersebut menghilang. Entah kemana. Mungkin, sekarang ini dia sedang duduk di belakangmu.

4. Suara rintihan tangis kesakitan dari dalam lubang pembantaian di Museum Pengkhianatan PKI Lubang Buaya Jakarta

Suara rintihan terdengar dari dalam lubang sumur. Sumber foto

Salah satu sudut paling mencekam di Museum Pengkhianatan PKI Lubang Buaya Jakarta adalah sumur sedalam 12 meter tempat pembantaian para Jenderal dan Letnan. Dulunya, sumur tersebut digunakan PKI untuk mengubur jasad para jenderal yang dibantai habis-habisan.

Diorama pembantaian jenderal dan letnan oleh PKI. Sumber foto

Tidak sedikit warga sekitar museum yang mendengar suara-suara aneh dari dalam sumur. Saat malam tiba, mereka mendengar suara mengerang kesakitan meminta tolong. ” toloong .. tolooong .. ”

Rintihan dan tangis kesakitan di dalam sumur, terabaikan. Namun, lambat laun suara erangan minta tolong hilang bersama angin malam yang dingin. Sepi, sunyi, dan bulu kudukpun mulai berdiri.

5. Arwah-arwah gentayangan para pesakitan romusha di Goa Jepang, Lembang

Suara jeritan di dalam kegelapan. Sumber foto

Dampak penjajahan Jepang selama 3,5 tahun silam, ternyata masih terasa hingga sekarang. Bangunan-bangunan tua peninggalan Jepang serta penghuni nggak kasat mata yang ada di dalamnya.

Kalau Kamu berkunjung ke Lembang Bandung, ada Gua Jepang yang dikenal sangat angker. Pembangunan gua Jepang yang digunakan sebagai markas pertahanan Jepang ini dikerjakan secara paksa oleh rakyat pribumi (Romusha).

Para pekerja benar-benar disiksa, dicambuk, ditendang. Mereka yang terbunuh pada masa itu menjadi hantu gentayangan yang menghuni Gua Jepang. Lantas, arwah-arwah penasaran di dalam gua menghantui pengunjung yang datang.

6. Rintihan puluhan tawanan Belanda yang terdengar dari dalam Gerbong Maut di Museum Bramiwaja Malang

Gerbong Maut, ruang sempit tempat penyiksaan tawanan. Sumber foto

Entah mau dikunjungi saat pagi, siang, atau bahkan malam hari, museum adalah destinasi wisata yang menyeramakan. Apalagi nih kalau Kamu lagi main-main ke Museum Brawijaya di Malang. Jangan berlama-lama foto selfi di Gerbong Maut kalau nggak mau ada mahluk lain  yang mengikuti.

Dulunya, gerbong berukuran sempit yang hanya muat mengangkut 20 orang ini digunakan Belanda untuk membawa seratusan tawanan pejuang Indonesia. Dalam ruang sesempit itu, tawanan dibawa dari stasiun Bondowoso ke Surabaya dalam keadaan gerbong tertutup rapat. Akibatnya, 46 orang tawanan tewas.

Lihat bayangan putih, asli atau photoshop? Sumber foto

Meski masa penjajahan sudah sangat lama berlalu, namun suara rintihan tawanan yang kesakitan masih terdengar dari gerbong di kala malam. Tak jarang kegaduhan di dalam gerbong memekakan telingi dan membuat bulu kuduk beridiri. Merinding.

7. Suasana mistis yang sarat akan kebudayaan di ritual Ma’nene Toraja

Bukan kisah horor tentang pertemuan dengan hantu-hantu yang menyeramkan atau pun suara-suara mahluk astral yang membuat merinding. Destinasi horor selanjutnya ada di Tana Toraja. Kamu bisa menyaksikan secara langsung prosesi penggantian pakaian jasad leluhur yang kemudian disemayamkan kembali di dalam peti. Ritual yang rutin diadakan 3 tahun sekali ini dinamakan Ritual Ma’nene.

***

Destinasi wisata yang cantik bisa jadi menyimpan kisah-kisah mistis yang membuat bulu kuduk berdiri. Atau sebaliknya, ritual yang terlihat horor dan menyeramkan sebenarnya malah menarik untuk terus ditelusuri.

Here in the forest, dark and deep, and they offer you eternal sleep. Will you?

Butuh referensi destinasi wisata lain?

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU