Setelah kepopuleran Danau Toba sempat meredup karena tak terurus dan kurangnya promosi kreatif yang dilakukan, kini kesempatan danau terbesar Asia Tenggara ini untuk bersinar kembali terbuka.
Pemerintah mulai membenahi wisata Danau Toba, sejalan dengan mandat dari Presiden Joko Widodo yang telah menetapkan Danau Toba sebagai destinasi prioritas di Indonesia. Sebagai tindak lanjutnya, Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan bekerja sama dengan maskapai Garuda untuk membuka rute penerbangan langsung menuju Silangit dari Jakarta.
Bandara Silangit terletak di Borong-borong, Tapanuli Utara, dan merupakan akses transportasi udara terdekat untuk menjangkau destinasi wisata Danau Toba. Penerbangan reguler dari Jakarta ke Bandara Silangit dijadwalkan 3 kali seminggu dengan menggunakan pesawat Bombardier CSJR 100. Penerbangan pertama rute ini sendiri akan dimulai pada 24 Maret 2016 mendatang.
Terbukanya rute baru tersebut memotong akan memudahkan akses wisatawan yang ingin bertandang ke Danau Toba. Terutama pelancong dari luar Sumatera yang mengandalkan transportasi pesawat terbang. Penerbangan langsung ke Silangit ini akan sukses memotong 2-3 jam perjalanan darat yang dihabiskan dari Bandara Kualanamu Medan ke Bandara Silangit. Dari Silangit, wisatawan berkendara lagi dengan bus sekitar 1-2 jam menuju Danau Toba.
Menjadikan Danau Toba menjadi destinasi prioritas tentu berimbas pada tempat-tempat wisata di sekitarnya. Wisatawan yang datang tak hanya bisa menikmati danau terluas se-Asia Tenggara itu, tetapi juga bisa merapat ke wisata-wisata lainnya. Salah satunya melihat deretan rumah adat khas Sumatera Utara di perkampungan adat batak.
Rumah adat ini disebut Rumah Bolon, merupakan identitas dari masyarakat Batak. Menyerupai rumah panggung, tingginya bisa mencapai 1,75 meter dari permukaan tanah. Kalau ingin menginap di perumahan dengan corak khas Batak juga bisa dilakukan di Desa Wisata Tuktuk Siadong, lokasinya di Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara. Semenanjung kecil yang terletak di antara Desa Tomok dan Desa Ambarita. Selangkah lebih dekat dengan pengetahuan dan budaya Batak kuno.
Boleh juga kamu mengelilingi Pulau Samosir dengan sepeda motor. Di sana ada Danau Sidihoni dan Aek Natonangan, pegunungan yang masih asri dengan tumbuhan lebat dan air terjun jernih. Sebab Pulau Samosir dapat dikatakan pulau di atas pulau, dan Danau Sidihoni dan Aek Natongan adalah danau di atas danau. Jika ingin bertukar cerita, bisa pula bercengkerama dengan penduduk Samosir yang rata-rata adalah peladang. Pemandangan sekeliling Samosir yang ditawarkan tentu akan memanjakan mata. Sumatera Utara sejatinya adalah sepaket destinasi lengkap di Indonesia.
Sebelum bertandang ke Pulau Samosir dari Pelabuhan Ajibata, tentulah melintasi Desa Tomok. Ibaratnya, Desa ini adalah “gerbang selamat datang” di Pulau Samosir. Menyimpan beragam situs sejarah serta daya tarik budaya BAtak yang masih terjaga. Tempat ini adalah salah satu situs kebudayaan ternama, tak heran kamu akan menemukan benda-benda zaman megalitik di desa cantik ini. Ada pula makam-makam tua dari raja-raja batak jaman dahulu. Jika ingin membeli cenderamata dengan harga terbaik, kios-kios yang berjejer di Desa Tomok adalah pilihan yang bagus. Patut diperhatikan udara yang agak dingin mungkin akan membuatmu memerlukan jaket atau sweater.
***
Apabila sarana-sarana penunjang yang memadai, maka wilayah Sumatera Utara akan terdongkrak di mata wisatawan sebagai sepaket destinasi lengkap di Indonesia.
Pembenahan yang dilakukan pemerintah tak hanya di sektor transportasi udara, namun juga merambah ke hal-hal lain. Tak hanya bekerja sama dengan maskapai Garuda untuk membuat rute penerbangan baru, namun pemerintah juga memperbaiki infrastruktur jalan di sejumlah daerah. Seperti perbaikan ruas jalan Kota Sibolga menuju Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara yang akan dilintasi ketika menuju Danau Toba. Juga pembangunan tol dari Medan, perbaikan jalan di Kabupaten Karo, Kabupaten Dairi, hingga Kabupaten Humbang Hasundutan yang mengelilingi Danau Toba.
Pembenahan serta pengelolaannya melibatkan sejumlah kementerian terkait, seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Pekerjaan Umum, dan lain-lain.
Tak hanya pembenahan, namun juga branding Danau Toba ikut digencarkan. Promosi pun dilakukan dengan memperkenalkan Danau Toba ke berbagai pameran wisata tingkat internasional; baik itu di Malaysia, India, atau yang terakhir di Berlin, Jerman. Memasukkan Danau Toba bersama sembilan destinasi lainnya, sebagai 10 ‘Bali Baru’. Tinggal menunggu waktu, pamor Danau Toba akan meroket tajam dan mampu menjadi primadona danau vulkanik terindah di dunia.