Untuk memotret Milky Way menggunakan smartphone, gunakanlah aplikasi seperti “Manual” pada iOS dan “Camera FV-5” pada Android. Aplikasi-aplikasi tersebut memberikan kontrol lebih maksimal terhadap kamera layaknya pada sebuah DSLR. ISO, shutter speed, white balance, dan metode focus semuanya kita bisa atur.
Hanya saja, meski sudah menggunakan aplikasi tersebut, spesifikasi kamera smartphonemu akan sangat berpengaruh pada hasilnya. Jadi pada dasarnya, jangan terlalu berharap jika memotret milky way menggunakan smartphone.
Saat purnama tiba, cahaya bulan bersinar begitu terang hingga mampu menutupi cahaya bintang. Langit cerah tak akan menampakan bintang-bintang, apalagi milky way. Jadi, kamu bisa berburu miky way di gunung atau pun di laut saat bulan baru.
Tempat-tempat di ketinggian seperti bukit atau gunung adalah tempat yang pas untuk memotret milky way. Atau tempat-tempat yang minim polusi cahaya lainnya seperti di pantai dan padang rumput luas.
Aperture pada kamera ditandai dengan huruf ‘f’ dan angka. Semakin kecil angka di belakang huruf f, maka bukaan lensa semakin besar. Jika bukaan semakin besar, cahaya yang ‘tertangkap’ pun makin banyak. Sesuaikan dengan konsep foto yang Kamu inginkan.
Berhubung suasana pasti sangat gelap ketika memotret milky way, kamu harus gunakan ISO tinggi untuk menangkap momen. Pada kamera DSLR low/mid end untuk pemula, kebanyakan ISO mentok pada angka 12800 atau beberapa bisa sampai 25600. Namun, jangan setel hingga angka maksimal karena dipastikan hasilnya akan penuh ‘bintik putih’ atau ‘noise’. Untuk memotret milky way, coba setel di kisaran ISO 800 – 1600. Meski mungkin masih sedikit noise, namun itu lebih baik daripada fotomu gelap gulita karena settingan ISO-mu terlalu rendah.
WAJIB! Kecuali Kamu memang mengonsep foto milky way-mu full blur.
Pengaturan shutter speed ini berkaitan dengan masalah cahaya yang harus ‘ditangkap’. Kondisi minim penerangan seperti saat memotret milky way, atur shutter speedmu pada angka 15-20 detik demi mendapat hasil yang lebih sharp.
Jika ada objek lain (selain miky way) yang memang ingin kamu tampilkan (contohnya seperti foto saya di atas), sebaiknya gunakan lampu LED sebagai bantuan pencahayaan. Pencahayaan lewat LED lebih dapat kita kendalikan dan stabil intensitas cahayanya, ketimbang flash.
***
Bingung? Ambil kamera, lalu langsung praktik biar nggak bingung! Cari milky way di tempat yang minim polusi cahaya, ya!