12 Cara Menikmati Liburan di Danau Toba

Keindahan Danau Toba bisa dilihat dengan mengikuti beberapa aktivitas dan melihat berbagai sajian budaya. Selengkapnya perhatikan 12 hal ini

SHARE :

Ditulis Oleh: Renti Rosmalis

Danau Toba sebagai danau terluas dan terdalam Se-Asia Tenggara dikelilingi oleh 7 kabupaten yang ada di Sumatera Utara. Hal inilah yang membuat danau ini bisa dilihat dari berbagai tempat dengan sudut pandang serta meiliki ragam budaya dari masyarakat sekitaran Danau Toba.

Selain sudut pandang meilhatnya yang berbeda, keindahan Danau Toba juga bisa dilihat dengan mengikuti beberapa aktivitas dan melihat berbagai sajian budaya yang ada. Agar semua keistimewaan tersebut tidak ada yang terlewatkan ini dia cara terbaik untuk menikmati Danau Toba:

Pertama sediakan waktu 3 hari 2 Malam

Untuk bisa mendapatkan pengalaman dan momen terbaik dalam penjelajahan di Danau Toba, kamu harus menyediakan waktu selama 3 hari 2 malam. Ini adalah waktu yang harus disediakan jika kamu tidak mau ketinggalan beberapa hal menarik yang ada di sekitaran Danau Toba secara maksimal.

Ini adalah perhitungan waktu dengan estimasi tiba di pagi hari baik dari Bandara Silangit atau berangkat dari Medan. Pagi hari kamu harus sudah di Desa Parapat, salah satu gerbang masuk untuk memulai penjelajahan Danau Toba.

Penjelajahan dimulai dari Parapat yang ramai oleh pergerakan industri pariwisata. Di sinilah wisatawan lokal yang menikmati Danau Toba biasanya menghabiskan waktu liburan dengan mandi di tepi danau, naik bebek-bebek dan berpesta.

Wajib Menyeberang ke Pulau Samosir dan Singgah di Batu Gantung

Batu Gantung di Danau Toba. Foto dokumentasi penulis

Pulau Samosir adalah sumber penghasil kebudayaan serta berbagai kesenian yang ada di Danau Toba. Pulau yang dihuni oleh mayoritas etnis Batak Toba ini menyimpan legenda, kesenian, dan budaya yang menarik untuk ditelusuri. Untuk menuju ke Samosir, menyeberanglah menggunakan kapal yang biasanya digunakan oleh masyarakat yang ada di pelabuhan Tiga Ras atau Ajibata.

Wisatawan lebih banyak menggunakan kapal di Tiga Ras, karena di sini kita bisa request untuk mampir melihat Legenda Batu Gantung. Sementara jika kita naik dari pelabuhan Ajibata, kapal akan lebih banyak membawa penduduk lokal yang membawa berbagai kebutuhan pokok dan jarang mau mampir ke Batu Gantung.

Menginap di Tuk-Tuk, Kawasan Wisata Nyaman dan Tenang

Desa Tuk-Tuk adalah lokasi yang tepat untuk menikmati Danau Toba dengan nyaman dan tenang. Tidak seperti Parapat yang penuh dengan hingar bingar wisatawan dan musik keras. Di sini kamu justru akan menemukan hotel-hotel dengan konsep eco resort dan dengan design yang banyak berbentuk rumah adat dan ketenangan tentunya. Beberapa hotel menyediakan fasilitas Kayak yang bisa kamu gunakan untuk menikmati Danau Toba saat pagi atau sore hari.

Dari Tuk-Tuk Bersepeda ke Desa Tomok dan Ambarita

Desa Ambarita & Tomok. Foto dokumentasi penulis

Setelah makan siang di hotel bersiaplah karena kamu wajib mengunjungi desa tetangga yaitu Desa Tomok dan Ambarita. Kedua desa ini bisa dijangkau dengan menggunakan sepeda yang banyak disewakan di kawasan Tuk-Tuk. Sepanjang perjalanan kamu akan menikmati sejuknya perbukitan di tepi danau serta sawah milik penduduk.

Museum, Makam Raja, Menari Bersama Si Gale-Gale Serta Melihat Kampung Kanibal

Sigale-gale. Foto merupakan dokumentasi pribadi penulis

Saat berkunjung ke Desa Tomok kamu wajib mampir ke Museum Batak dan mencoba menggunakan pakaian adat Batak serta melihat benda-benda peninggalan zaman dahulu. Di desa kecil ini juga kamu akan melihat Makam Raja Sidabutar dan mendengar cerita semasa ia hidup, yang paling seru dan tak boleh terlewatkan adalah menari bersama patung Si Gale-Gale. Sementara di Desa Ambarita kamu akan mengunjungi sebuah kampung kanibal. Huta Siallagan yang terdapat batu-batu sebagai bukti sejarah praktik kanibalisme di kampung ini.

Menuju Desa Pangururan dan Mampir ke Museum Simanindo

Simanindo. Foto merupakan dokumentasi pribadi penulis

Perjalanan selanjutnya di hari yang berbeda kamu harus menuju Desa Sianjur Mula-Mula melewati Desa Pangururan. Di sepanjang perjalnan kamu akan disuguhi oleh bukit gundul khas Danau Toba serta rumah-rumah adat yang masih banyak digunakan oleh masyarakat. Salah satu perkampungan dengan rumah adat yang menyimpan sejarah adalah di Museum Huta Bolon Simanindo.

Negeri Ajaib dan Sakral, Desa Sianjur Mula-Mula

Sianjur mula-mula. Foto merupakan dokumentasi pribadi penulis

Jika kamu adalah pembaca seri Supernova nya Dee, kamu bakal tahu lokasi yang satu ini. Desa Sianjur Mula-Mula juga sering disebut sebagai negeri nenek moyang bangsaBatak di sini terdapat sebuah bukit sakral bernama Pusuk Buhit yang dipercaya sebagai tempat turunnya manusia pertama di bumi ini. Pemandangan yang menakjubkan serta objek wisata yang identik dengan kesakralan akan banyak kamu temukan di sini seperti Air Tujuh Rasa, Batu Hobon, dan monumen ketururnan Raja Batak. DI sini kamu juga bakal banyak menjumpai mangkuk-mangkuk putih yang berisi air, jeruk purut serta sirih sebabagai media penghormatan dan berdoa.

Berkemah di Puncak Pusuk Buhit atau Menginap di Rumah Hobon

Berkemah di Puncak Pusuk Buhit. Foto merupakan dokumentasi pribadi penulis

Ini akan menjadi salah satu pengalaman paling menarik buat mu dalam rangka menelusuri Tanah Batak. Tak hanya sekedar mengecap keindahan Danau Toba, di sini kamu bisa melihat kepercayaan asli masyarakat Batak (Malim) serta melihat bagaimana kepercayaan itu menyatu dalam sisi-sisi kehidupan masyarakat melalui akfitas ziarah ke Puncak Pusuk Buhit. Dari puncak, kamu juga akan melihat pemandangan Danau Toba serta pertunjukan kerlap kerlip lampu dari Kota Pangururan yang menakjubkan. Jika stamina tidak cukup untuk mendaki karena membutuhkan waktu sekitar 4 jam dengan jalur menanjak, menginap di rumah adat di desa ini adalah pilihan yang juga tak kalah menarik. Namun sebelumnya pastikan dulu warga yang memiliki rumah Hobon tersebut bersedia untuk menampungmu.

Melihat Perbukitan Indah dan Danau Toba dari Menara Pandang Tele

Setelah mengakhiri semua perjalan di Desa Sianjur Mula-Mula saatnya perjalanan pulang ke Medan. Namun, petulangan belum berakhir. Masih ada kawasaan Tele dengan jalur perjalanan yang berliku serta tebing-tebing hijau yang curam dan barisan pohon cemara. Di sini juga terdapat menara pnadang untuk menikati Danau Toba. Menara pandang Tele adalah salah satu spot favorit wisatawan yang ingin menikmati Danau Toba dari ketinggian.

Santap Ikan Nainiuran dan Sambal Tuk-Tuk di Tongging

Masih dalam perjalanan pulang, kamu juga harus mampir di daerah Tongging yang merupakan desa di tepi danau yang terkenal dengan sajian menu santapan ikannya. Di sini banyak yang menjual ikan bakar, serta Naniura dan sambal Tuk-Tuk. Naiura merupakan olahan ikan dengan bumbu khas yang disajiakn dalam keadaan mentah. Sementara sambal Tuk-Tuk adalah sambal khas yang diolah menggunaka Andaliman.

Melihat Air Terjun Si Piso-Piso yang Berhadapan Dengan Danau Toba

Air terjun Piso-piso. Foto merupakan dokumentasi pribadi penulis

Berada berdampingan dengan Tongging terdapat air terjun kebanggaan masyarakat Sumatera Utara, yaitu Air Terjun Si Piso-Piso yang memiliki panorama sejuk serta berhadapan dengan Danau Toba.

Kembali ke Medan Mampir di Pasar Buah Berastagi

Karena ini merupakan jalur kembali yang berbeda, kamu akan melewati kawasan wisata di Sumatera Utara yang tekenal dengan hasil pertaniannya seperti sayuran dan buah-buahannya. Sempatkanlah untuk singgah di pasar buah Berastagi dan menyantap Jagung Bakar di sini. Udara yang dingin di Berastagi mampu membuat perutmu selalu lapar.

***
Itulah beberapa rekomendasi tempat-tempat yang wajib kamu kunjungi ketika sudah memutuskan untuk berlibur ke Danau Toba. Kalau liburan jangan tanggung-tanggung, buatlah menjadi lebih berkesan dan carilah cara terbaik untuk menikmatinya.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU