Yogyakarta Gamelan Festival 2017 yang dipersembahkan oleh Komunitas Gayam 16 dan Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri Universitas Gajah Mada (PKKH UGM) resmi dibuka pada Kamis (20/7) lalu. Acara #YGF22 ini seluruh kegiatannya dipusatkan di gedung PKKH Jl. Pancasila Kampus Universitas Gadjah Mada. Dalam acara ini juga hadir musikus-musikus dari dalam dan luar negeri, dari luar negeri sendiri yakni Perancis dan Australia.
Oskestra Gamelan tutur Ari, PD YGF merupakan orkestra terbesar kedua setelah oskestra barat dan sudah menembus kancah Internasional bahkan dibeberapa negara seperti Australia dan Belanda cukup banyak peminat musik gamelan. Nah, berikut ini adalah jadwal kegiatan #YGF22 2017:
19.00 WIB : Seremoni Pembukaan
20.00 WIB : Konser Sekar Laras dari Australia, Djomblo Ensamble dari Malang serta ada jam session.
14.00-16.30 WIB : “Lokakarya Main ‘Gamelan’ Tanpa Gamelan” (bersama Pardiman Djoyonegoro dan Anon Suneko)
Lokasi : Ruang Kenong PKKH
19.30-22.00 WIB : Presentasi “Limbah Berbunyi” Oleh Moong N’ Friends.
Lokasi : Ruang Kenong PKKH
Limbah Berbunyi merupakan serangkaian alat musik terbuat dari barang-barang bekas (sampah) yang dapat dimainkan. Musik Limbah Berbunyi ini memiliki rasa yang mirip dengan musik-musik nusantara.
20.00 WIB : Konser Karawitan Sanata Dharma (Jogja), David Kotlowy (Australia), Sanggar Seni Makan Ati (Pamekasan), jam session.
19.45-21.00 WIB : Sarasehan “Nongkrongin Gamelan Puisi dan Kopi” Bersama Ngopinyastro dan Kopibrewbagi.
Lokasi : area depan PKKH
Salah satu laku hidup bergamelan adalah berkumpul atau yang sekarang lebih popular dengan istilah “Nongkrong”, dan kegiatan ini erat kaitannya dengan ngobrol dan bercerita. Untuk itulah panitia #YGF22 menggandeng masyarakat duduk bersama sambil berdiskusi tentang gamelan dengan atmosfer langsung dari performence gamelan.
20.00 WIB : Light Orchestra (Jogja), Icipilli Mitirimin (Jogja), Balungan (Prancis & Jogja), jam session.