Jelajahi dunia kini tak melulu dilakukan dengan nyata. Canggihnya teknologi, memudahkan orang-orang mengekslpor jagad raya lewat gawai virtual reality atau jamak dikenal dengan sebutan VR. Umumnya, VR yang dijual di pasaran didesain dengan teknologi canggih dan dibanderol mahal. Namun, Google berusaha hadirkan VR sederhana, murah meriah berbahan kardus bernama Google Cardboard.
Google Cardboard ini diciptakan sejak tahun 2014. Bagi penggunanya, gawai jelajah virtual ini sangat menarik karena bisa mengajak penggunannya berkelana di destinasi wisata negara dunia.
Wisata kardus Google Cardboard pun pelan-pelan menjadi alat promosi wisata yang efektif. Bloomberg memberitakan perusahaan travel Thomas Cook mengembangkan promosi 3D travel marketing memakai Google Cardboard. Video yang ditawarkan adalah Piramid di Mesir, 6 properti hotel dan aksi motor di padang pasir.
Selain perusahaan milik Thomas Cook, festival musik populer dunia, Coachella pun memanfaatkan gawai Google Cardboard ini agar para wisatawan bisa menikmati festival secara virtual.
Universal Studios di Orlando pun melakukan hal serupa. Mereka menggunakan Google Cardboard untuk memberi Anda gambaran mendebarkan saat menaiki roller coaster.
Pada awal 2016, Google mengatakan sudah menerima pesanan 5 juta alat kardus ini. Pada 2017 sudah ada 10 juta kacamata kardus dipesan orang.
Kini, gawai VR pun sudah banyak dilirik badan pariwisata dunia untuk promosikan wisata negaranya, New Caledonia Tourism misalnya. Mereka menawarkan virtual reality destinasi wisata mengandalkan Google Cardboard.
Harga Google Cardboard pun terjangkau. Sekitar 24 USD atau setara Rp345 ribu. Mungkinkah pariwisata Indonesia akan memaksimalkan promosi wisata via Google Cardboard juga?