Sebuah video lawas Pulau Komodo dibagikan oleh pemilik akun twitter bernama @potretlawas beberapa waktu lalu. Dalam video tersebut nampak potret Pulau Komodo lengkap dengan narasi dalam bahasa Inggris yang diterjemahkan dalam bahasa Belanda.
Narator mengisahkan Pulau Komodo sebagai pulau kecil yang berisi monster dan iblis. Kala itu, jumlah penduduk yang menghuni Pulau Komodo hanya berkisar 90 orang.
Pulau Komodo pun konon adalah pulau bekas penjara. Sultan Bima yang secara tradisional menguasai pulau ini sebagai tempat pengasingan para kriminal. Mereka ditempatkan di kampung Komodo di sisi timur pulau. Menurut laporan tahun 1928, ada 40 orang buangan di sana.
Kapal-kapal yang nampak dalam video tersebut tengah melakukan misi perburuan komodo. Dibutuhkan waktu berjam-jam untuk menurunkan peralatan, kamera, dan barang-barang lain untuk berburu.
Usai menyandarkan kapal, para awak dan porter berjalan membawa perlengkapan berburu menyusuri bukit hingga memasuki hutan belantara. Selengkapnya bisa menyaksikan video lawas Pulau Komodo di bawah ini.
Pulau Komodo circa 1950. pic.twitter.com/tUxR2E4G56
— Potret Lawas (@potretlawas) September 16, 2018
Komodo pertama kali didokumentasikan oleh seorang warga Eropa pada tahun 1910. Penjelajah Eropa ini kemudian menyebarluaskan berita akan adanya pulau “buaya”.
Kabar ini pun akhirnya sampai juga ditelinga Direktur Museum Zoologi Bogor, Peter Ouwens. Pada 1912, dia menuliskan karya ilmiah tentang hasil dokumentasi dan kulit Komodo yang didapatkannya dari Letnan van Steyn van Hensbroek asal Belanda. Jurnal ilmiah tersebut berjudul “On a Large Varanus Species from an Island of Komodo” dan menjadi bagian dari perpustakan The New York Botanical Garden.
Bermula dari jurnal ilmiah Peter Ouwens inilah, berita keberadaan komodo pun makin menggaung di dunia. Nama Varanaus Komodoensis pun berasal dari Peter Ouwens.
Hingga akhirnya, pada 1926, seorang penjelajah bernama W. Douglas Burden melakukan ekspedisi untuk menemukan komodo.