Untuk menggenjot kedatangan wisatawan, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menetapkan Ubud, Gianyar sebagai UNWTO Prototipe Destinasi Gastronimo. Selain itu, Bandung dan Joglosemar (Jogja, Solo dan Semarang) juga masuk dalam destinasi wisata kuliner unggulan di Indonesia.
Berdasarkan keterangan Ketua Tim Percepatan dan Pengembangan Wisata Kuliner dan Belanja Kemenpar, Vita Datau Messakh, Ubud dipilih karena destinasi kuliner Indonesia karena merupakan endorser terbaik di dunia untuk bidang pariwisata.
Selain itu, Ubud juga rutin adakan festival kuliner misalnya Ubud Food Festival yang tahun ini diselenggarakan di Ubud, Gianyar Bali pada 12-15 April 2018 yang lalu.
“Kemenpar memilih Ubud, Gianyar untuk menjadi UNWTO Gastronomy Destination Prototype dan menjadi destinasi pertama yang akan dibranding sebagai destinasi gastronomy berstandar UNWTO, di mana mereka adalah endorser terbaik di dunia untuk bidang pariwisata,” ujar Vita Datau Messakh dalam keterangan resmi, Sabtu (14/4) dilansir dari CNNIndonesia.
Vita sendiri mengaku mendukung adanya Ubud Food Festival 2018 yang telha memasuki tahun keempat yang mengusung tema ‘Generasi Inovasi’ sebagai bentuk penghargaan bagi generasi mudah untuk membawa inovasi pada industri kuliner nasional. Apalagi dampat wisata kuliner terhadap perekonomian (PDB) nasional mencapai 150 triliun di tahun 2016.
“Rata-rata pengeluaran wisman untuk keperluan makan dan minum sebesar US$ 400 atau mencapai 30% dari total pengeluarannya sebesar US$ 1.200 per wisman dalam satu kali kunjungan,” ujar Vita.
Vita juga menambahkan bahwa kini wisata kuliner di Indonesia sudah seperti tren. Hal ini tercermin dari data terbaru yang telah dikeluarkan oleh BPS dan Bekraf yang menunjukkan PDB ekonomi kreatif Indonesia di tahun 2016 adalah sebesar Rp 923 triliun atau sekitar 7,4 persen dari total PDB negara.
Dengan adanya destinasi wisata kuliner Indonesia, bukan tidak mungkin PDB Indonesia makin besar dan kuliner Ubud, Bandung, serta Joglosemar makin disukai oleh wisatawan.