Hidup di zaman now dengan segala tren yang kekinian membuat setiap orang yang menjalankan bisnisnya di dunia traveling juga harus menjadi lebih dinamis. Dinamis dalam menerima dan melakukan perubahan agar tetap bisa diterima di kalangan penggunanya. Tak terkecuali bisnis guest house yang menjadi salah satu bagian penting dalam industri traveling. Mau tak mau, inovasi diperlukan agar bisa menjadi guest house zaman now tanpa harus menghilangkan ciri khasnya.
Jika melihat tren traveler zaman now, saat ini mulai banyak para pelancong tertarik dengan jenis guest house yang unik, artsy, dan fotogenik, selain tentunya nyaman, aman dan harga sesuai di kantong.
Sebagai generasi yang hidup pada era sosial media, para traveler zaman now tak hanya memanfaatkan guest house sebagai tempat menginap atau beristirahat saja.
Lebih dari itu, traveler memanfaatkan guest house zaman now untuk hunting foto di sudut-sudut yang dianggap fotogenik dan instagramable. Seperti misalnya di area galeri, taman, ruang kamar, dan sudut lainnya.
Menyikapi hal tersebut, tentunya pengelola guest house zaman now harus memutar otak. Bagaimana bisa menyajikan ruang menginap yang tak hanya memberi kenyamanan, tapi juga memberi area untuk berkreasi dengan foto.
Tak perlu merubah atau menghilangkan ciri khas, tapi lebih pada cara mengombinasikannya. Misalnya, guest house yang sudah punya ciri khas tradisional bisa menguatkan kesan itu dengan menyediakan area khusus untuk berfoto. Bisa dengan pernak-pernik khas Jawa, mulai dari kursi antik, perabotan kuno dan lainnya. Hal semacam ini nyatanya sudah mulai diterapkan di beberapa guest house zaman now di area wisata Jogjakarta.
Hal serupa juga dilakukan Kesi Wijayanti, pemilik Djajanti House di Semarang. Saat kami hubungi, Kesi Wijayanti dengan senang hati membagikan trik bagaimana membangun guest house zaman now yang tetap menjaga ciri khas tapi tetap diminati traveler kekinian.
¨Djajanti House itu kan memang tampil beda dari yang lain. Karena saya sendiri orang Jawa, jadi ingin nguri-nguri budayanya. Jadi para generasi muda atau tamu dari luar negeri bisa tahu dan kenal dengan budaya tradisional,¨ ungkap Kesi.
Djajanti House Semarang memang salah satu guest house zaman now yang unik. Dengan mempertahankan interior dan nuansa khas Jawa, mulai dari pemilihan pernak-pernik, tata ruang dan aksesoris hiasan.
Meski demikian, Kesi tetap membuka diri dengan menambahkan sentuhan modern agar bisa terus diterima secara global. Artinya, tanpa perlu menghilangkan unsur budaya dalam pengelolaan interiornya, sebuah guest house tetap bisa menarik hati traveler zaman now.
¨Justru anak-anak zaman now itu lebih tertarik dan suka dengan hal-hal yang berbau budaya tradisional. Mereka lebih tertarik dengan hal-hal yang unik, beda dengan orang tua yang mungkin sudah bosan dengan suasana tradisional,¨ tambah Kesi.
Di area Djajanti House Semarang, Kesi memadukan nuansa Jawa dengan alam secara harmonis. Di sekitar area guest house dibangun taman, kolam, dan pepohonan yang menciptakan suasana damai.
Djajanti Guesthouse juga didesain sebagai penginapan bergaya klasik Java Centro tahun 70-an dengan konsep rumah ramah lingkungan. Jadi jangan heran jika saat menginap di guest house zaman now ini pengunjung akan merasakan nuansa yang benar-benar beda.
¨Karena saya sendiri suka dengan nuansa lingkungan, jadi harus hijau. Makanya ada kolam, garden, ya diatur supaya tetap harmonis dengan sekeliling,¨ ungkap Kesi.
Kuncinya adalah menjadi berbeda dari lainnya, itulah yang dilakukan Djajanti House Semarang. Menjadi kekinian bukan berarti harus menjadi sama dengan yang lain. Justru sesuatu hal unik yang berbedalah yang membuat guest house zaman now tetap jadi favorit dan mampu bersaing dengan guest house modern kekinian yang kian menjamur.