Traveling bersama pasangan barangkali jadi hal mengasyikkan yang bisa dilakukan. Pasalnya, berlibur bersama pasangan bisa merekatkan keromantisan Anda kepada sang kekasih dan juga kepada alam tercinta.
Seperti yang dilakukan oleh dua sejoli yang satu ini. Mereka adalah Marlies Fennema dan Diego Yanuar, keduanya memimpikan liburan menantang dengan bepergian menggunakan sepeda keliling dunia.
Akhirnya, dengan modal nekat dan keberanian serta didasarkan pada kecintaan terhadap pasangan dan alam yang menggebu-gebu, mereka melakoninya. Keduanya benar-benar mengendarai sepeda melintasi jarak sepanjang 15.000 kilometer dari Belanda menuju Indonesia.
Diketahui bahwa Marlies dari Belanda, sementara Diego dari Indonesia. Perjalanan epik ini masih terus berlanjut, sebab keduanya baru berada di setengah perjalanan.
Marlies dan Diego memerkirakan bahwa keduanya dapat melakoni perjalanan ini selama kurang lebih satu tahun. Bahkan Diego, melalui voice note, mengatakan bahwa mungkin bisa lebih dari satu tahun.
Marlies yang melakukan traveling bersama pasangan ini menuturkan bahwa rencana perjalanan semula terkadang berubah. Hal ini fleksibel sesuai dengan apa yang sedang atau tiba-tiba ditemui selama perjalanan.
Bila Marlies dan Diego berhasil melakoni perjalanan ini, maka keduanya akan mencatatkan rekor luar biasa. Diketahui bahwa mereka mulai bersepeda dari Nijmigen, kawasan timur Belanda, hingga Jakarta, Indonesia. Dalam perjalanan ini, mereka melewati sejumlah wilayah seperti Eropa Barat, Eropa Timur dan Asia Tengah.
Tak terhitung pula pelbagai pengalaman indah yang dilewati keduanya ketika melintasi belahan bentang alam dunia yang berbeda. Banyak momen-momen tak terlupakan ketika mendapati pemandangan alam yang kelewat menawan.
Marlies dan Diego pertama kali bertemu di sebuah klub lari di Jakarta saat Marlies bekerja sebagai seorang relawan. Keduanya cepat akrab karena sama-sama menyukai petualangan, aktivitas di luar ruangan dan olahraga. Tak butuh waktu lama, keakraban di antaranya keduanya berubah jadi cinta.
Selama sekian tahun, keduanya menjalani hubungan cinta jarak jauh. Seringkali mereka terbang ke satu kota untuk saling bertemu sampai akhirnya Diego memutuskan pindah ke Belanda agar lebih dekat dengan pujaan hatinya.
Selepas pindah ke Belanda, Diego kemudian bekerja sebagai karyawan di perusahaan furnitur, sementara Marlies menjalani profesinya sebagai copywriter dan guru bagi para pengungsi.
Keduanya telah menjadi inspirasi bagi banyak para petualang yang ingin traveling bersama pasangan. Sejatinya, traveling bersama pasangan tak sekadar pamer foto berdua berlatar objek wisata, tetapi melakoni perjalanan dan menghadapi segala yang menghadang bersama.
Satu yang Marlies dan Diego yakini, bahwa apapun yang mereka lakukan nanti, menikah atau tidak, tinggal bersama atau berpisah, yang paling harus diingat adalah bersyukur bahwa masih memiliki satu sama lain.