Mengenal Lebih Dekat Joly, Travel Photographer Pertama di Dunia

Fotografer perjalanan pertama di dunia adalah seorang yang dikenal sebagai pedagang wine besar di zamannya. Ini kisah kehidupannya.

SHARE :

Ditulis Oleh: Noor Adha Satrio H

Belakangan ini dunia fotografi telah pesat menyusup ke semua lini, termasuk di lini traveling. Travel photography merupakan bagian dari pengembangan ilmu fotografi yang mendokumentasikan segala momen keindahan alam, serta segala aktivitas kegiatan masyarakat lokal dengan kultur yang berbeda-beda.

Di luar pengertian dan pembahasan tentang fotografi itu, dari sini mungkin kita bertanya-tanya, siapakah travel photographer pertama di dunia? Bagaimana perjalanan hidupnya hingga ia memiliki minat seni memotret mengabadikan cantiknya alam?

Si Pedagang Besar

Pierre-Gustave-Gaspard Joly de Lotbinière. Sumber

Pierre-Gustave-Gaspard Joly de Lotbinière yang kemudian akrab disapa Joly, merengek menangis keluar dari rahim ibunya tepatnya pada 5 Februari 1798 di Frauenfeld, Swiss. Keluarganya memiliki latar belakang sebagai pedagang wine besar.

Joly telah melakukan perjalanan ke berbagai negara untuk urusan persetujuan dan perluasan perdagangan dari Swiss di mana ia tinggal, ke Perancis, Jerman, Swedia, Polandia, Russia, dan menyeberangi Atlantik ke Amerika Selatan, Amerika Utara, dan terakhir, Kanada. Di tempat terakhir itulah ia bertemu dan menikah dengan seorang perempuan dari kaum bangsawan, Julie-Christine Chartier, yang dipinangnya menjadi istri pada 17 Desember 1828 dan disumbangkan oleh Joly nama keluarganya menjadi Julie-Christine Chartier de Lotbinière.

Kamera Daguerreotype. Sumber

Pada tahun 1834 juga, tumbuh tunas baru dalam dunia fotografi yaitu sebuah metode untuk membuat foto yang pertama kali dipublikasikan di dunia yaitu Daguerreotype. Metode ini diciptakan oleh dua orang karib yaitu Louis Daguerre dan Nicophore Niepce di Perancis. Pada kali pertama produksi gambar fotografi, Niepce menggunakan kamera obscura dengan menggunakan Asphaltum pada pelat tembaga yang sensitif dengan minyak lavender yang mengandung eksposur yang sangat panjang.

Saat dunia fotografi sedang sangat populer dan menjadi “mainan” kaum bangsawan, tahun 1839 kebtulan Joly memiliki rencana perjalanan ke Timur Tengah. Joly kala itu menyempatkan diri belajar metode fotografi daguerreotype yang baru saja diumumkan resmi oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Perancis sebagai bidang keilmuan baru. Dengan segera, Joly membekali dirinya dengan semua peralatan fotografi yang disuplai oleh Noel Paymal Lerebours untuk memotret tempat-tempat dan benda-benda antik yang akan ia kunjungi di Timur Tengah. 

Mengabadikan Momen, Mengabadikan Waktu

Perjalanan menuju Timur Tengah, Melalui Malta, melalui jalur Athena, Yunani. Di sana ia memraktikan teknik daguerreotype yang ia pelajari sebelumnya. Jadilah ia fotografer pertama yang mengabadikan Acropolis, pusat kota Yunani kuno.

Dari negeri dewa-dewi, ia melanjutkan perjalanan yang telah direncanakannya sebelumnya yaitu ke negara-negara Timur Tengah. Pertama ia mengunjungi Mesir, kemudian ke Suriah, dan Turki. Pada tiga negeri yang disambanginya ini ia menghasilkan total 92 foto dan beberapa dari hasil potretnya ini lalu diterbitkan oleh Lerebours pada bukunya berjudul “Panorama from Egypt and Nubia”  pada tahun 1841.

Acropolis di Athena, Yunani, hasil foto Joly. Sumber

Setelahnya, ia kembali ke Quebec dan tidak diketahui secara pasti dalam literatur sejarah, ia masih melakukan kegiatan potret-memotret lagi. Namun kegemarannya mengabadikan momen dan beberapa foto yang dihasilkannya itu sukses mengilhami banyak orang termasuk para penerbit di Perancis untuk melakukan kegiatan fotografi. Joly juga telah mencatatkan namanya dalam sejarah Kanada sebagai seseorang yang membangun perumahan di Pointe-Platon dekat Sainte-Croix yang kini dikenal sebagai Domaine Joly-De Lotbinière, tempat yang masuk dalam Canada’s Historic Places.

Meski populer dan tercatat dalam sejarah dunia, nyatanya kehidupan pribadi Joly tak terlalu berjalan mulus. Setelah 33 tahun pernikahannya dengan sang istri, pada tahun 1861, Joly bercerai. Setelah berpisah dari istrinya, Joly menetap di Paris di mana di tempat itu juga ia meninggal dunia pada tahun 1865 dan dikebumikan di Montmartre Cemetery. Sebelumnya, pada 1860, anak sulungnya yang sukses menjadi pejabat tertinggi di Quebec, Henri-Gustave Joly,  sempat mewarisi seluruh usaha dagang wine keluarga. Istri Joly meninggal dunia 22 tahun setelah kematian Joly, tepatnya pada 24 Oktober 1887.

***

Layaknya tempat-tempat dan momen yang diabadikan melalui minatnya, foto adalah sarana membuka pintu ke masa lalu, namun juga sarana yang membuka pintu ke masa depan, seperti yang secara nyata telah Joly lakukan yaitu mengabadikan hasil karya potretnya dan memberikan inspirasi kepada orang-orang di masa depan.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU