Tradisi malam satu suro menjadi salah satu kekayaan kultur yang ada di Indonesia. Beragam ritual dilakukan oleh berbagai daerah dengan berbagai cara, adat, dan kebiasaan yang berbeda-beda.
Salah satu yang menarik dari tradisi malam satu suro adalah di daerah Semarang, Jawa Tengah. Semarang mengenal tradisi kungkum jamas atau berendam.
Pada tradisi ini, masyarakat akan berendam di kelokan Kali Garang dan Kali Kreo di Kelurahan Bendan Dhuwur, Kecamaran Gajah Mungkur, Kota Semarang.
Dua sungai yang bertemu tersebut diyakini oleh masyarakat Jawa sebagai simbol agar keinginannya bisa terwujud. Lokasi ini ditandai dengan monumen setinggi sekitar 8 meter, yakni Tugu Soeharto.
Tak hanya masyarakat asli Semarang, tradisi malam satu suro dengan berendam atau kungkum ini juga dilakukan bahkan oleh masyarakat di luar semarang, bahkan luar provinsi Jawa Tengah.
Orang-orang yang melakukan ritual kungkum ini percaya bahwa ritual ini sebagai upaya untuk senantiasa mendapaatkan berkah, keselamatan, serta pengkabulan akan keinginan yang diharapkan.
Kepercayaan ini dinilai sebagai nilai spiritual dan religiositas yang terdapat di Tugu Soeharto, meski kini tak sedikit pula yang hanya ikut-ikutan tanpa paham filosofi dan esensi dari kungkum sebenarnya.
Rata-rata durasi orang yang berendam pun bermacam-macam, ada yang hanya 60 menit atau hingga semalaman. Ritual ini diyakini juga sebagai sarana untuk membersihkan diri dari kotoran hati.