Semua sepakat, teknologi mempengaruhi hidup kita, itu pula yang baru saja aku yakini. Aku yang nyaris tersesat di sebuah tempat yang begitu asing dapat terselamatkan oleh GPS dan sebuah situs bernama Google.
Smartphone menggantikan peta, memesan kamar dan makanan hanya lewat beberapa kali klik saja, atau menjelajah planet asing menggunakan robot di luar sana.
Google yang paling fenomenal. Ungkapan “cobalah cari di buku” terdengar usang sekarang ini. Semua orang akan merekomendasikan Google ketika kita tak mengetahui tentang suatu hal. Begitupula saat kita akan menyusun itinerary perjalanan, hampir semua orang berpedoman pada Google.
Kumatikan gadgetku. Di luar sana awan mendung menggelayut manja. Kuputuskan membuat secangkir kopi hangat untuk menemani sore hariku di hostel. Hostel yang sudah cukup tua, namun begitu menarik. Lantai kayunya yang berderak menimbulkan perasaan kangen. Pikiran tiba-tiba terlempar ke masa lalu saat aku masih sering bermain di rumah kayu kakek nenekku.
Rintik hujan mulai turun. Rasa rindu amat sangat menyeruak dalam hati. Aku begitu merindukan kakek nenekku. Apa daya, mereka telah berisitirahat dengan tenang di sana.
Pikiran gila muncul. Jika kita memiliki teknologi seperti pintu ajaib atau mesin dari kantong Doraemon mungkin akan membuat dunia traveling begitu berbeda. Kita bisa melakukan perjalanan lintas ruang dan waktu.
Kurebahkan tubuh di ranjang. Imajinasi-imajinasi liarku tentang teknologi-teknologi masa depan. Jika hal tersebut benar-benar nyata, mungkin akan membuat traveling kita benar-benar berbeda.
photo from https://www.flickr.com/photos/gsfc/
Aku membayangkan nantinya akan ada istilah “space traveling” atau traveling lintas galaksi . Suatu saat akan ada seseorang bergelar traveler atau backpacker antar planet.
“Jika membayangkan hal ini bukan hanya budaya suatu daerah atau negara yang kita pelajari, namun suatu budaya asing planet lain”
Kita beramah-tamah dengan “warga lokal”.
Judul sebuah berita pun mungkin akan berubah, “Badai Hujan Menyebabkan Jalur Pelayaran Karimunjawa Ditutup Sementara” menjadi “Badai Matahari menyebabkan jalur perjalanan menuju Mars dialihkan sementara”.
photo from https://www.flickr.com/photos/nullboy/
Solo traveling atau backpacking tak hanya soal berjalan di darat, namun juga melayang di angkasa. Backpacker bukan hanya masalah melangkahkan kaki, tapi juga menfokuskan pikiran. Teknologi memaksimalkan kekuatan otak manusia demi membangkitkan kekuatan pikiran manusia memungkinkan semua itu.
Ransel yang begitu berat dapat dengan mudah kita buat ringan.
Saat suasana menjadi canggung ketika berkenalan bersama orang yang kita temui di perjalanan, baca saja pikirannya dan kita dapat menemukan bahan obrolan yang menarik.
“Kau dapat memperkirakan cuaca dengan lebih akurat tanpa bergantung pada satelit-satelit milik para pengamat cuaca. Kau dapat menyusun rencana perjalanan dengan sempurna”
photo from https://www.flickr.com/photos/uhlhorn/
Saat kita dapat melakukan solo traveling antar galaksi, tentu kita membutuhkan sebuah kendaraan yang sesuai. Piring terbang adalah pilihan tepat. Menarik membayangkan muncul piring terbang buatan pabrik dengan berbagai model.
“Berkunjung galaksi ke lain menggunakan piring terbang bergaya retro nampaknya menyenangkan”
Piring terbang dapat berfungsi sebagai hostel berjalan saat kita lelah dalam perjalanan ruang angkasa kita. Hanya saja kita tak dapat semburat cahaya senja dari jendela piring terbang ini.
Tak hanya perjalanan ruang angkasa, menggunakan piring terbang ini untuk traveling antar negara pun bisa. Kita akan terhindar dari petugas imigrasi suatu negara dan tak perlu mengurus berbagai dokumen hanya untuk menjelajahi sebuah hutan margasatwa. Kita cukup mengendarai piring terbang kita, kemudian mendarat di tempat tersembunyi.
photo from
https://www.flickr.com/photos/jurvetson/
Saat kusebutkan tentang kekuatan supernatural tadi, tak semua orang dapat memiliki kekuatan tersebut. Tak adil saat kita berjalan kelelahan dalam perjalanan, orang lain seenaknya melayang-layang di atas kepala kita.
Kita membutuhkan jet pack dalam hidup kita, setidaknya bagi orang-orang yang tak memiliki kemampuan supernatural atau ESP.
“Pasang alat ini di punggung dan kau dapat melayang setinggi yang kau inginkan. Setidaknya saat kau memiliki jet pack ini kau tak perlu membayar mahal untuk parasailing di Nusa Dua Bali”
photo from https://www.flickr.com/photos/fxtreme
Salah satu hal paling buruk saat traveling menggunakan motor adalah kehabisan bensin. Mendorong motor menuju tempat pengisian bahan bakar yang masih puluhan kilo jauhnya bukan pengalaman bagus untuk diceritakan pada teman-teman kita saat pulang nanti.
Pil Bensin benar-benar akan merubah hidup kita. Bawa beberapa cadangan pil bensin dan kau akan melaju dengan tenang dan nyaman tak perlu memikirkan di mana akan mengisi bahan bakar ketika kau kehabisan bensin.
“Cukup masukan pil ke dalam tabung dikendaraan kita, bensin kembali terisi penuh”
Pintu ajaib Doraemon adalah jawabannya. Membawa kita ke banyak tempat dalam hitungan detik, tanpa perlu berdesakan mengantri tiket kereta, atau bersabar menunggu jadwal penerbangan yang tertunda.
“Traveling itu tentang proses perjalanan kita. Itu benar, namun akuilah, tak sedikit dari kita yang hanya ingin menuju tempat idaman tanpa perlu direpotkan berbagai hal tentang perjalanan”
photo from https://www.flickr.com/photos/roberdan/
Mengunjungi zaman dinosaurus mungkin pilihan yang terlalu ekstrim. Berkunjung ke Indonesia saat zaman kerajaan, atau mengunjungi Eropa abad pertengahan terdengar jauh lebih menarik. Jika kamu benar-benar penasaran akan kebenaran Teori Darwin, berkunjunglah ke masa awal perkemabangan munculnya manusia.
“Inilah saatnya kita menjadi time traveler. Saat kita memiliki teknologi ini, kita tak hanya membicarakan tempat mana yang akan kita kunjungi, namun tempat mana dan ditahun berapa yang akan kita kunjungi”
Melamun membuat pikiran kita cerdas. Begitu kata para ilmuwan. Melamun tentang berbagai hal tentang masa depan tak pernah membuatku mengantuk. Membayangkan pesatnya teknologi di masa yang akan datang nanti selalu membangkitkan imajinasi.
Teknologi apapun yang akan muncul nantinya, aku atau mungkin kita semua setuju, backpacking dan traveling terbaik adalah dengan melangkahkan kaki kita sendiri, tanpa menggunakan mesin-mesin canggih itu.
Kepuasan mencapai destinasi impian kita, dengan segala daya upaya kita, masih merupakan kenikmatan tertinggi yang tak bisa digantikan oleh apapun.
