Patung Liberty memiliki nama asli Liberty Englightening the World. Secara harfiah, nama ini berarti Liberty akan mencerahkan dunia.
Pada 28 Oktober 1886, patung kebanggaan warga Amerika Serikat ini diresmikan setelah lewati proses yang panjang. Patung Libery dikerjakan di dua kota yang berbeda.
Melansir dari mashable.com, proses pembangunan Lady Liberty dimulai di Paris pada 1877. Charlotte Beysser Bartholdi sang pemahat Patung Liberty merekrut desainer terkenal, Gustave Eiffel, untuk membantu struktur penyangga patung tersebut.
Eiffel merancang kerangka besi yang inovatif dan fleksibel, yang memungkinkan patung bergeser saat tertiup angin, namun sama sekali tak mengalami keretakan. Sementara itu di New York, konstruksi alas patung berlangsung lamban karena kekurangan dana.
Pada tahun 1885, patung Liberty dibongkar dan dikirim melintasi lautan ke New York. Setelah tumpuannya selesai pada April 1886, patung itu dirakit kembali oleh pekerja yang tergantung di tali.
Jubah yang dikenakan menampakkan sisi feminim sehingga patung ini pun mendapat julukan “Lady Liberty”. Meski sejarah mencatat, sosok Lady Liberty merujuk pada Dewi Libertas. Namun, pada Desember 2015, para peneliti mengungkapkan fakta mengejutkan: Liberty diduga terinspirasi dari perempuan Arab di Terusan Suez.
Diketahui bahwa Bartholdi pernah singgah di Mesir pada tahun 1855 hingga 1856. Ia ingin membangun patung kolosal untuk Mesir dengan ukuran yang besar. Untuk itu, ia berniat mengikuti sayembara pembangunan menara mercusuar Mesir pada tahun 1869.
Saat itu, ia melihat seorang wanita berjubah sedang membawa obor untuk menerangi semua pelaut dari gelapnya Terusan Suez. Sejak saat itu juga Bartholdi terinspirasi membuat patung menara. Ia mengajukan proposal dalam sayembara tersebut dengan judul Egypts Brings Lights to Asia yang bermakna Mesir Pembawa Cahaya Bagi Asia. Sayangnya, proposal pembangunan patung terbesar untuk Mesir ditolak.
Meski demikian, kebeneran bahwa sosok Lady Liberty adalah seorang wanita muslim Arab masih menjadi perdebatan. Karena ada juga yang berpendapat bahwa proyek Bartholdi di Mesir tak berkaitan dengan patung yang dibuatnya untuk Amerika Serikat tersebut.