Kata Pendaki Tentang Sistem Booking Online Pendakian

54,5% pendaki ternyata tidak setuju dengan sistem booking online pendakian. Mengapa? Adakah kendala yang berarti? Ini alasannya!

SHARE :

Ditulis Oleh: Wike Sulistiarmi

Sistem booking online terkenal sebagai teknologi masa kini yang memudahkan wisatawan untuk berlibur. Bukan hanya untuk kemudahan berlibur, sistem booking online ini pun kini sudah banyak digunakan untuk pendakian. Beberapa gunung yang menggunakan sistem booking online pendakian adalah Gunung Gede, Gunung Pangrango, Gunung Bromo, Gunung Semeru, dan Gunung Ceremai.

Efektfkah sistem booking online pendakian? Sumber foto

63,9% pendaki belum tahu adanya sistem booking online pendakian di gunung-gunung Indonesia

Meskipun sudah lama dijadikan sebagai sistem pendakian yang resmi, ternyata 63,9% pendaki belum mengetahui adanya sistem booking online untuk pendakian.

Menanggapi hal ini, Ketua Komunitas  Pendaki Gunung Indonesia Raya, Kaka Nur Ichwan Santika mengatakan bahwa fenomena ini terjadi karena tak semua Taman Nasional melakukan sosialisasi dengan para komunitas dan pecinta alam sehingga informasi adanya sistem tak diketahui oleh para pendaki gunung.

Baca juga: Masih Bingung Gimana Caranya Booking Online Pendakian? Intip Triknya di Sini!

67,9% pendaki belum pernah menggunakan sistem booking online pendakian

Karena kurangnya sosialisasi, hanya ada 32,1% dari responden kami yang pernah menggunakan sistem booking online pendakian. 67,9% sisanya belum pernah mengetahui sistem ini.

51,2% pendaki yang pernah menggunakan sistem booking online pendakian merasa tidak terbantu dengan sistem ini

Meskipun tujuannya sangat baik yakni untuk membantu pendaki merencanakan pendakian dengan lebih matang, tertata dan tidak membludak serta menjadi alat kontrol Taman Nasional untuk menjaga gunung tetap seimbang namun nyatanya sistem booking online ini tidak 100% membantu pendaki.

51,2% mengaku tidak terbantu dengan sistem ini karena dinilai cukup ribet dan memunculkan para calo yang membuat sistem makin bobrok.

“Sistem ini bagus sih, tapi masih banyak calo yang membuat sistem tidak berjalan baik. Mereka memungut sejumlah uang ke pendaki yang tidak melakukan booking online.” Ujar Kaka.

37,6% pendaki mengaku mendapatkan kendala saat melakukan booking online pendakian

Para pendaki yang pernah melakukan booking online juga ternyata tak 100% terhindar dari kendala. Kendala yang dialami beragam.
  • 40,3% mengaku sistem booking online sering error/ tidak dapat dijangkau
  • 2,8% mengaku sistem pembayarannya susah
  • 22,2% mengaku fiturnya rumit
  • 34,7% mengaku mengalami semua kendala di atas

Baca juga: Menilik Sistem Booking Online Pendakian di Indonesia

54,5% pendaki tidak setuju dengan sistem booking online

Kendala-kendala sistem booking online pendakian ternyata berimbas pada penerapannya di lapangan. Bahkan 163 pendaki yang kami survey mengaku kurang setuju dengan sistem booking untuk pendakian.

Kaka selaku Ketua Komunitas Pendaki Gunung Indonesia Raya sendiri mengaku setuju dengan sistem ini tapi harusnya juga diterapkan di semua gunung agar pendaki tidak bingung.

“Saya setuju, bagus malah tapi harus adil dan tak ada calo. Lebih bagus lagi jika sistem itu diterapkan di seluruh Indonesia sehingga pendaki nggak bingung mana gunung yang sudah pakai sistem booking online dan mana yang belum,” tutup Kaka saat kami hubungi lewat telepon.

Tantangan bagi Taman Nasional Gunung Rinjani yang akan resmikan sistem booking online pendakian

Hasil survey Phinemo ini tentu menjadi tantangan sendiri bagi Taman Nasional Gunung Rinjani. Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani mengatakan bahwa pihaknya sedang bersungguh-sungguh mempersiapkan sistem booking online pendakian yang rencananya akan dilaunching pada tanggal 1 April mendatang bersamaan dengan pembukaan jalur pendakian.

“Mudah-mudahan 1 April 2018 sistem booking online pendakian bisa kami rilis. Saat ini kami sedang mengkaji dan meneliti sistem booking online Gunung Rinjani agar makin matang dan tidak ada kendala saat peluncurannya nanti.” Jelas Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, Sudiyono saat kami hubungi lewat telepon.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU