Film Sekala Niskala (The Seen and Unseen) karya sutradara Kamila Andini berhasil meraih Grand Prize kategori Generation Kplus International Jury untuk film berdurasi panjang terbaik di Berlin International Film Festival 2018. Film ini menjadi film bergengsi pertama dari Indonesia yang menerima Grand Prix di Berlinale.
Festival Film Berlin atau lebih dikenal dengan nama Berlinale merupakan festival film yang digelar sejak tahun 1951. Berlinale menjadi festival film internasional yang prestisius.
Setiap tahunnya, Berlinale memutar tak kurang dari 400 film dalam berbagai kategori, yakni Competition, Generation, Panorama dan Berlinale Short.
Untuk film-film Indonesia, sudah lama absen dalam festival Berlinale, tepatnya sejak tahun 2015. Karena itu kemenangan film Sekala Niskala di ajang ini menjadi kebanggaan bagi masyarakat Indonesia.
Sekala Niskala merupakan film berbahasa Bali yang diperankan oleh para seniman Bali seperti Ayu Laksmi, I Ketut Rina, dan dua bintang baru, Thaly Kasih dan Gus Sena.
Saat proses pembuatannya, film ini juga didukung oleh koreografer Ida Ayu Wayan Arya Satyani, serta bekerja sama dengan sanggar-sanggar tari di Bali.
Film Sekala Niskala berkisah tentang saudara ‘kembar buncing’ (perempuan dan laki-laki) yang sedang menghadapi kehilangan. Di Bali, kembar buncing merupakan lambang dari keseimbangan.
Melalui Sekala Niskala, penonton diajak memasuki dunia anak-anak yang penuh imajinasi dan polos apa adanya melalui tarian dan nyanyian sebagai bentuk pengungkapan perasaan dan emosi.
Sekala Niskala tayang perdana di Toronto International Film Festival (TIFF) tahun 2017. Kemudian, diputar juga di festival-festival film lainnya, seperti di Jepang, dan memenangkan penghargaan seperti di Asian Pasific Screen Award untuk kategori film remaja terbaik, Film Terbaik di Tokyo FILMeX 2017, dan Film Terbaik di Festival Film Asia Netpac Jogja.
Film ini ditayangkan di bioskop Indonesia pada Bulan Maret 2018.