Masjid Jin berlokasi di Kampung Ma’la yang berada tak jauh dari kompleks pemakaman Kota Suci Makkah Al-Mukarramah. Menjulang tinggi dua lantai, Masjid Jin memiliki luas sekitar 200 meter persegi. Masjid Jin menjadi salah satu tempat paling bersejarah di Jazirah Arab yang sangat erat kaitannya dengan perkembangan dakwah Islam pada masa Nabi Muhammad SAW.
Dalam riwayat Imam Bukhari dan Imam Tirmidzi yang berasal dari Ibnu Abbas, sejarah Masjid Jin di Makkah bermula dari perirstiwa peretemuan antara Rasulullah SAW dan serombongan jin terjadi ketika sedang mengadakan perjalanan menuju Pasar Ukkadz. Saat tiba di wilayah Tihamah, Rasulullah melaksanakan Shalat Subuh yang menyebabkan terhalangnya berita-berita langit yang biasa dicuri dengar oleh bangsa jin.
Bangsa jin yang tetap nekat mencuri berita langit bahkan terkena lemparan bintang-bintang menyala. Karena kesal, bangsa jin berpencar ke seluruh penjuru bumi untuk mencari sumber penghalang tersebut. Serombongan bangsa jin tiba di wilayah Tihamah dan mendengar bacaan ayat Al-Qur’an Rasulullah SAW saat sedang menunaikan Sholah Subuh.
Mendengar lantunan ayat Al-Qur’an membuat hati para bangsa jin bergetar, hingga mereka memutuskan untuk menjadi mualaf. Para bangsa jin kemudian turun dan menghadap Nabi Muhammad SAW. Bangsa jin melakukan baiat suci untuk beriman kepada Allah SWT, mengikuti ajaran Islam, dan menyebarkan agama Allah SWT dikalangan bangsanya. Atas peristiwa bersejarah tersebut akhirnya masjid ini dikenal dengan nama Masjid Al-Bai’ah atau yang lebih populer disebut Masjid Jin.
Peristiwa bersejarah tersebut diabadikan dalam Q.S. Al-Ahqaf: 29-32 dan melatarbelakangi turunnya Surat Al-Jin dalam Al-Qur’an. Konon bangsa jin yang dahulu berbaiat suci kepada Rasulullah SAW saat ini mendiami kubah Masjid Jin dan selalu berdzikir setiap saat, memuji keagungan Allah SWT. Masjid Jin selalu menjadi destinasi wisata rohani paling banyak dikunjungi selain Masjidil Haram oleh jamaah haji dan umroh.