Kembangkan Wisata Halal Jakarta Berbasis Syariah, Sandi Ingin Populerkan Tari Sufi

Menurut Sandi, sebagai bagian kerjasama dengan Turki, tarian sufi bisa ambil bagian di bidang wisata halal Jakarta yang berbasis syariah.

SHARE :

Ditulis Oleh: Echi

Pertunjukkan tarian sufi bagian dari rencana wisata halal Jakarta. Sumber foto

Memenuhi janji kampanyenya lalu, Sandiaga Uno, Wakil Gubernur Jakarta, terlihat serius mewujudkan wisata halal Jakarta. Hal ini ditunjukkan dengan adanya rencana kolaborasi dengan Turki untuk hadirkan penari sufi.

Baca juga: wisata alam Jakarta yang romantis dan cocok dikunjungi bersama pasangan 

Dubes Turki untuk Indonesia Mehmet Kadri Sander Gurbuz telah merencanakan untuk membawa sufi dancer atau penari sufi yang terkenal dunia untuk melakukan pertunjukan di Taman Ismail Marzuki. Kapan waktu pertunjukkan tarian sufi ini pun belum diinformasikan.

Tarian Sufi ini dipilih sebagai alternatif pilihan pariwisata halal dan berbasis syariah yang ada di Jakarta. Menurut studipariwisata.com, wisata halal adalah bagian dari industri pariwisata yang ditujukan untuk wisatawan Muslim. Pelayanan wisatawan dalam pariwisata halal merujuk pada aturan-aturan Islam.

Pengembangan wisata halal Jakarta ini bukan hanya sekadar janji kampanye Sandiaga tahun lalu, tapi juga karena pengaruh tren pariwisata dunia.

Saat ini banyak kota besar di Asia seperti Bangkok, Kuala Lumpur, Seoul, dan Tokyo yang mengembangkan wisata halal. Selain itu, wisata halal di Eropa pun sudah mulai berkembang di London.

Tren wisata halal yang sedang meningkat ini tentu akan menjadi celah bagi Jakarta untuk medatangkan banyak turis asing. Sandiaga juga menginginkan agar Jakarta tak tertinggal dari kota-kota lain di dunia khususnya dalam bidang pariwisata.

Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah kota Jakarta dan Turki ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatan daya tarik turis manca negara untuk liburan ke Jakarta.

Sandiaga Uno mengatakan, dengan meningkatnya jumlah kunjungan turis asing, maka tingkat hunian hotel juga akan naik. Tingginya jumlah kunjungan wisatawan juga akan meningkatkan potensi peluang lapangan kerja, akomodasi, serta usaha kuliner di Indonesia.

Baca juga: Wisata halal di Indonesia ternyata belum memiliki standarisasi yang jelas

Sandiga mengatakan saat ini jumlah wisatawan yang datang ke Istanbul mencapai 10 juta sementara Jakarta baru 2 juta wisatawan. Untuk itu, Jakarta perlu melakukan banyak perubahan dan pengembangan di sisi pariwisata. Tujuannya supaya turis asing yang datang ke Jakarta bukan hanya untuk transit semata tapi juga berwisata.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU