Jika di Korea dan Paris ada gembok cinta, maka di Bengkulu ada sandal cinta. Keunikan dinding sandal di Bengkulu ini langsung menyita perhatian masyarakat setempat. Khususnya bagi mereka yang berpasangan.
Tidak jauh dari lokasi sandal cinta, terdapat sebuah kantin yang diberi nama kantin jodoh. Saya kurang tahu dengan pasti kenapa diberi nama demikian. Kalau menurut saya, mungkin karena banyak pasangan anak muda yang datang ke sana. Sebaliknya, mungkin jika yang berkunjung kebanyakan seorang jomblo, bisa jadi namanya akan berubah menjadi “sandal nestapa”.
Baca juga:
Lokasi Sandal Cinta ini berada di area wisata Pantai Tapak Paderi dan tidak jauh dari Benteng Marlborough. Jadi, kamu bisa dengan mudah menemukan tempat ini.
Orang-orang datang kesana untuk mengabadikan foto selfi berlatar ratusan sandal usang. Lalu, Banyak pasangan yang mengabadikan cinta mereka dengan menggantungkan sandalnya
Meski bernama sandal cinta, bukan berarti para kaum jomblo tidak boleh berkunjung ke sana. Malah, para jomblo bisa menggantungkan sandalnya sebagai doa. Jangan lupa, cantumkan nomor hp dan pin BB kamu. Siapa tahu ada jodoh yang menghubungi.
Berawal dari keprihatinan terhadap kebersihan di sekitar Pantai Tapak Paderi, seorang nelayan bernama Aris mengumpulkan barang-barang usang yang terdapat di sekitar pantai menggantungnya pada dinding bambu.
Dari sekian banyak sampah (sampah botol plastik, sampah makanan, tutup botol, dan lain-lain), sampah sandal bekas yang terdampar di pinggir pantailah yang paling menarik. Sampah yang kumpulkan tidak lantas dibuang. Aris menyusun ratusan sampah sandal dengan sangat rapi dengan dinding bambu sebagai penyangga.
Hasil karya Aris dan upaya memberishkan pantai ternyat membuahkan hasil. Tidak di sangka, ratusan sandal-sandal butut yang terpampang rapi menjadi daya tarik wisatawan.
Sandal usang yang tadinya hanya sebuah sampah terabaikan kini disulap menjadi hal kreatif, unik, dan menarik. Kita juga bisa mencontoh apa yang sudah diperbuat Bapak Aris lho. Daripada bungkus atau botol bekas minuman hanya terbuang menjadi sampah, lebih baik di manfaatkan lagi, misalnya dijadikan tempat pensil atau tempat kabel.