Jika kamu ingin merasakan suasana perayaan Nyepi, kamu mungkin tak perlu datang ke Bali. Beberapa daerah lain di Indonesia pun turut merayakannya, seperti Jogja misalnya.
Tercatat sebanyak 23 ogoh-ogoh akan melintas di sepanjang Jalan Malioboro hingga Alun-Alun Utara Yogyakarta pukul 15.00 WIB, Selasa, (8/3). Nantinya akan ada panggung utama di Titik Nol Kilometer.
Ogoh-ogoh adalah perwujudan dari segala hal yang mengganggu sehingga harus dikembalikan agar tidak mengganggu manusia.
Pawai ogoh-ogoh yang melintasi Jalan Malioboro pada tahun ini merupakan kegiatan kedua setelah pada tahun lalu menempuh jarak yang lebih singkat yaitu dari Kepatihan hingga Kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DIY di Jalan Pangurakan dengan jumlah peserta pawai lebih sedikit, 15 kelompok.
Dua puluh tiga ogoh-ogoh yang ditampilkan dalam pawai tahun ini memiliki beragam bentuk dan wujud. Namun, dari ke-23 ogoh-ogoh itu, sebagian akan didominasi bentuk raksasa atau “buto”, hewan serta tumbuhan.
Seluruh peserta pawai ogoh-ogoh telah diminta untuk tidak menampilkan ogoh-ogoh yang berpotensi disalahartikan terkait perkembangan politik dalam negeri atau ogoh-ogoh yang mengandung unsur pornografi.
Tak sekadar melakukan iring-iringan, lima dari 23 ogoh-ogoh yang diarak dalam pawai tersebut nantinya akan melakukan atraksi di depan panggung utama.
Selain ogoh-ogoh, pawai juga akan menampilkan dua gunungan, bregodo prajurit keraton, serta drum band dari Akademi Angkatan Udara (AAU) Yogyakarta.
Tak hanya di Malioboro, pawai ogoh-ogoh juga akan dilakukan di Kabupaten Sleman, yaitu dari Simpang Empat Selokan Mataram hingga batas Hotel Tentrem.
Rangkaian perayaan Nyepi di DIY dilakukan dengan beragam kegiatan seperti bakti sosial di beberapa kecamatan di DIY serta di Panti Wreda Budi Dharma Yogyakarta, lomba membuat sesajen, dan puncaknya perayaan Nyepi yang akan dipusatkan di Candi Prambanan.