Sepanjang akhir tahun ini, Kota Surabaya tampak lebih merona seiring dengan mekarnya Bunga Tabebuya yang berada di ruas jalan protokol utama. Ditanam oleh Pemerintah Kota Surabaya sejak 10 tahun lalu, jumlahnya semakin diperbanyak setiap tahunnya hingga sekarang berjumlah sekitar 7.000 batang pohon.
Bunga Tabebuya yang bermekaran di ruas jalanan Surabaya tidak hanya berwarna merah muda saja, tetapi juga ada putih dan kuning. Hadirnya Bunga Tabebuya yang sedang bermekaran membuat suasana Kota Surabaya sangat identik dengan Jepang, saat Bunga Sakura mekar dan gugur di musim semi. Pemandangan tidak biasa ini membuat masyarakat tertarik, bahkan tidak sedikit yang mengabadikannya.
Bunga Tabebuya (Handroanthus chrysotrichus) merupakan tanaman asli dari Brasil yang termasuk dalam jenis pohon perdu. Terdapat beberapa varietas Bunga Tabebuya, masing-masing memiliki warna yang berbeda-beda, tetapi yang paling sering dijumpai di Indonesia adalah Bunga Tabebuya kuning dengan panjang 3-11 cm yang berbetuk terompet.
Dibandingkan dengan tanaman lainnya, Bunga Tabebuya memiliki kelebihan tidak mudah rontok, bunga yang indah dan lebat, serta akarnya tidak merusak bangunan. Saat sedang berbunga, Bunga Tabebuya mampu menghasilkan jumlah bunga yang sangat banyak dan tidak putus sejak awal musim kemarau hingga musim hujan.
Habitat asli Bunga Tabebuya berada di daerah yang memiliki iklim kering, sehingga sangat tahan terhadap cuaca ekstrim di musim kemarau. Spesies tanaman ini menjadi yang paling populer sebagai pohon hias, banyak ditanam di wilayah perkotaan. Jarang terkena infeksi hama dan penyakit, Bunga Tabebuya tergolong sebagai tanaman dengan pemeliharaan yang relatif cukup mudah.
